(Beritadaerah – Wonosobo) Pemerintah Kabupaten Wonosobo menetapkan sasaran prioritas penanganan kemiskinan ekstrem untuk lima kecamatan yakni, Mojotengah, Kertek, Kalikajar, Sapuran dan Kepil.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo menyatakan bahwa lima kecamatan yang bakal menjadi fokus penanganan kemiskinan ekstrem, sebagai usaha menurunkan angka kemiskinan, sekaligus juga sebagai tindak lanjut dari program Nasional dan Program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu Wonosobo termasuk sebagai satu di antara 35 kabupaten/kota yang masih memiliki warga dalam kategori miskin ekstrem. “Kemiskinan ekstrem merupakan kondisi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan atau setara dengan pendapatan per hari per Kepala Keluarga sebesar Rp11.000,
Di kecamatan tersebut, Andang menyebut masing-masing akan menetapkan lima desa sebagai sasaran prioritas untuk mengidentifikasi penentuan fokus penanganan.
Kecamatan dan desa didorong untuk melakukan verifikasi dan validasi data rumah tangga miskin yang dinilai patut untuk menjadi tujuan penanganan kemiskinan ekstrem,
Verifikasi dan validasi data, dilakukan terhadap 927 KK per nama per alamat atau by name by address bekerjasama dengan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) serta tenaga Program Keluarga Harapan (PKH).
Selanjutnya, Andang menjelaskan bahwa Pemkab akan mengijinkan Pemerintah Desa menaikkan dana bantuan sosial sesuai data sebenarnya di lapangan, baik rumah tangga miskin yang sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) ataupun yang belum masuk.
Diakui oleh Andang bahwa, Pemerintah Kabupaten Wonosobo akan berhadapan dengan tantangan dalam upaya menurunkan angka kemiskinan mengingat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) masih sangat terbatas. “Ini mengharuskan kita untuk melakukan langkah-langkah yang ekstra, salah satunya Pemerintah Desa harus bisa lebih efektif dan efisien dalam alokasi anggaran dan memprioritaskan pengentasan kemiskinan,”
Terhadap semua perangkat desa dari 15 kecamatan yang hadir dalam rakor, sekda meminta agar dari hasil rapat tersebut, ada output bukti nyata berupa komitmen untuk menyelaraskan prioritas kegiatan pada 2022 yang mensupport pengentasan kemiskinan ekstrem, dan penggunaan DTKS sebagai basis identifikasi dan intervensinya.