Pelabuhan yang Ekonomis Perlu Didukung Oleh KIT Batang

(Beritadaerah-Nasional) Terkait teknis operasional pembangunan pelabuhan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan sejumlah pihak maka  Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, membahas lebih detail

Agar Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah yang dalam proses pembangunan dapat didukung dengan infrastruktur transportasi seperti pelabuhan yang ekonomis untuk menekan biaya operasional supaya  tidak mahal.

Menhub saat mengecek progres pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi untuk mendukung konektivitas dari dan menuju KITB mengatakan KITB adalah pusat kawasan industri terpadu. Bagaimana operasional pelabuhan berjalan dengan baik  harus benar-benar memikirkan. Operasional pelabuhan berjalan baik apabila ada satu runtutan operasi yang mudah dan efisien. Mulai dari jarak tempuhnya, aksesibilitasnya, dan levelingnya

Sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dibangun di kawasan industri tersebut diantaranya yakni di sektor kereta api yaitu, pengembangan Stasiun Plabuan dan reaktivasi jalur KA Semarang Tawang – Pelabuhan Tanjung Emas.

Adapun di sektor laut, infrastruktur transportasi yang dibangun yaitu, pembangunan pelabuhan daratan (dry port) dan pembangunan jetty/trestle/dermaga. Sedangkan pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi tersebut rencananya mulai dibangun dari 2022 hingga 2024.

Pembangunan infrastruktur transportasi harus disambungkan ke pusat kegiatan seperti, kawasan industry demikian arahan dari Presiden Jokowi maka diharapkan , dapat memperlancar konektivitas pergerakan logistik dari dan ke Kawasan Industri di Batang. Dengan lancarnya pergerakan akan mengefisienkan biaya logistik dan akan meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan di kawasan itu.

Presiden Jokowi pada Juni 2022 mengunjungi KITB untuk melihat dimulainya tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi. Dikatakan Presiden  bahwa investasi itu merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.

Diharapkan keberadaan Kawasan itu mampu memberikan efek berganda yaitu mendatangkan investasi dari luar, membuka lapangan kerja yang luas, dan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Batang, Kendal, Semarang, dan daerah sekitarnya.

Dengan menggunakan kereta inspeksi dari Stasiun Plabuan Batang ke Stasiun Semarang Tawang , beliau mengecek progres pembangunan perbaikan talud/tanggul penahan banjir rob air laut, memastikan alur masuk pelabuhan Tanjung Mas agar berjalan lancar, dan terjamin keselamatannya, serta memastikan lampu navigasi beroperasi normal.

Dipastikan oleh Menhub progres pembangunan tanggul Pelabuhan Tanjung Emas pasca banjir berjalan sesuai rencana, berkolaborasi Kementerian PUPR dan PT. Pelindo.

Hingga 2024 Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo itu akan terus dilakukan pengembangannya. Dengan target pada tahun 2024  pelabuhan itu mampu melayani petikemas sampai 900 ribu Teus, 2 juta ton curah kering, 1,3 juta ton curah cair, dan 532 ribu ton general cargo.