(Bertadaerah – Nasional) Memiliki data center berbasis energi biru yang efisien dan ramah lingkungan pada 2024 mendatang , demikian target dari Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom.
Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom, Bogi Witjaksono mengatakan akan buktikan, pada 2024 pertengahan paling lambat data center berbasiskan energi biru dan ramah lingkungan akan ada di Indonesia
Data Center ramah lingkungan itu adalah NeutraDC Hyperscale Data Center (HDC) Batam yang telah dilakukan pemancangan awal (groundbreaking) pada Desember 2023 lalu.
HDC Batam yang akan memiliki kapasitas besar dengan standar tier 3 dan 4 ini juga akan menjadi bagian dari ekosistem data center TelkomGroup yang terhubung dengan data center domestik dan internasional, edge data center, dan hyperscale data center di Cikarang.
Ke depannya semakin tinggi kemampuan computing dari penghuni data center yang dalam hal ini adalah pemain digital, maka membutuhkan energi yang sangat besar. Untuk itu, para pemain digital tersebut membutuhkan energi yang efisien dan hijau (green)
Membangun Data Center dengan teknologi energi terbarukan dan green energy itu, Telkom bekerja sama dengan Medco dan PLN untuk distribusinya nanti demikian Bogi menjelaskan.
Selain itu, Telkom juga bekerja sama dengan Singtel yang telah memiliki pengalaman lama dalam pengelolaan data center di Singapura.
Bersama-sama, kedua pihak siap menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya, selain juga untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia.
Indonesia setidaknya membutuhkan minimal 1,200 Megawatt atau 1,2 GW data center pada 2030 mendatang karena faktor demografi.
Hal ini dinilai menjadi peluang sangat besar yang harus dimanfaatkan Telkom dengan menjadi bagian dari pemain dominan dan bergerak cepat untuk membangun ekosistem data center.
Semua lini kehidupan itu ke depan akan menjadi terkoneksi secara digital. Basis datanya diperkirakan dari IoT maupun devices itu jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan kita sekarang yang ada di broadband biasa. Telkom sebagai agen pemerintah dalam hal digitalisasi harus berpikir beyond, tidak hanya membangun data center tapi lebih ke membangun ekosistemnya demi membangun negeri ini untuk digital sovereignty (kedaulatan digital)