(Beritadaerah – Jakarta) Saat acara Indonesia Tourism Outlook 2023 dengan tema Prospek Pariwisata dan Investasi Industri Hospitality di Tahun Politik yang diadakan oleh Forwaparekraf dan HAM, di Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta Pusat, Rabu (18/1), Direktur Utama InJourney, Donny Oskaria, mengungkapkan hal yang terpenting dari sektor pariwisata Indonesia adalah memperkuat destinasi dalam negeri. Hal tersebut bisa menjadi cara untuk menarik wisatawan mancanegara (Wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnus) ke Indonesia.
“Wisman itu diharapkan bisa membuat neraca pariwisata positif, hampir 90 persen kita pemain outbond neraca, outflow devisa. Artinya wisman penting buat neraca jadi positif itu yang perlu dilakukan pemerintah, meski tidak umum lagi membuat kebijakan fiskal misalnya orang bayar visa untuk ke luar negeri, tapi yang dilakukan memperkuat destinasi di dalam negeri,” kata Donny saat mengisi
Menurutnya, hal yang juga sangat penting adalah peran Wisnus dalam memperkuat ekonomi nasional, karena wisnus perannya adalah pemerataan ekonomi, makanya dorong pergerakan wisnus.
Tidak heran, lanjut Donny, InJourney terus mengembangkan destinasi pariwisata dengan tujuan meningkatkan kenaikan kunjungan wisnus maupun wisman.
Sementara itu, Presiden FATA/Astindo Pauline Suharno menilai Indonesia justru kurang fokus untuk mempromosikan diri di ASEAN. Menurutnya, pariwisata di Indonesia terbelakang dengan negara lain padahal sumber daya manusia (SDM) pariwisatanya luar biasa.
Menurutnya, ada beberapa faktor ketika wisatawan memilih berwisata di negara ASEAN. Terlebih ketika pandemi menyerang. Ada hal yang menjadi pertimbangan terkait keamanan yang dicari para Wisman.
Di sisi lain, pergerakan dunia perhotelan di Indonesia terus meningkat meski isu resesi ekonomi terus bergulir.
Sedangkan menurut CEO Artotel, Erastus Radjimin, untuk menumbuhkan destinasi wisata dibutuhkan pula pengembangan hotel yang memadai. Hal tersebut cepat ditangkap oleh Artotel Grup saat membangun daerah Sanur Bali dan kini menjadi destinasi wisata yang menarik serta kekinian.
Erastus memaparkan delapan tahun lalu Sanur kebanyakan average demografi penduduk tinggal 50 tahun ke atas. Pertama kali kita bangun kita lumayan nekat. Kita dikasih komen banyak orang ‘yang lo bangun harusnya hotel orang tua, jangan buat anak muda’ tapi kemdian kita bangun Artotel Sanur dengan konsep modern, temporary, inspired local hotel. Saat itu kita kaget tiba-tiba demografi age mayoritasnya menjadi 30-40.
Indonesia Tourism Outlook 2023 menghadirkan sejumlah pembicara top, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, Presiden FATA/Astindo Pauline Suharno, Managing Partner Indies Capital Pandu Sjahrir, CEO Artotel Erastus Radjimin, Partner East Ventures Avina Sugiarto, dan Ketua Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar.
Ajang ITO 2023 didukung oleh Kemenparekraf yang konsisten mendorong kampanye Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, Artotel Group, InJourney, BRI, Kokola, Sutasoma Hotels, Jambuluwuk hotels &resorts, The Jayakarta, Swiss-belHotel Internasional Hotel & Resorts, Parador Hotels dan Resorts, The Ascott Limited, Intiwhiz Hospitality Management, Tiket.com, dan Consina.