(Beritadaerah – Jakarta) Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang berlangsung 16-26 Februari 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi, sampaikan industri otomotif punya prospek cerah, setiap tahun penjualan kendaraan tumbuh signifikan.
“Di 2022 tumbuh 18 persen. Penjualan 2022 mobil 1 juta 48 ribu mobil. Dan juga motor mengalami pertumbuhan 3,3 persen. Meningkat di angka 5,2 juta unit di 2022,” kata Jokowi yang dikutip laman Infopublik, Jumat (17/2).
Akibat angka penjualan seperti itu, Jokowi bilang bikin macet di mana-mana. “Angka sangat besar sekali. Supaya tidak macet saya mengajak industri otomotif untuk berorientasi pada ekspor. Memang meningkatnya tajam dari 300 ribu ini hampir 600 ribu. Ini kami ucapkan terimakasih ke industri otomotif,” kata Jokowi.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan industri pembiayaan melanjutkan tren pertumbuhan positif pada tahun 2023 ini, sebagaimana terjadi pada tahu 2022 lalu. Pertumbuhan terutama ditopang oleh sektor otomotif yang merupakan penopang utama industri pembiayaan Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono menyampaikan kami memperkirakan perusahaan pembiayaan masih akan tumbuh lagi di tahun 2023 mengingat kondisi perekonomian pasca pandemi ini masih tumbuh dengan baik dan semua sektor riil terutama otomotif itu sudah terlihat pertumbuhan yang lebih besar.
Catatan OJK, hingga November 2022, nilai outstanding piutang pembiayaan tumbuh 12,96% yoy pada menjadi sebesar Rp409,5 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 32,8% yoy dan 23,1% yoy. Profil risiko Perusahaan Pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) tercatat turun menjadi sebesar 2,48% dibanding 2,54% pada Oktober 2022.
Ogi mengatakan perusahaan pembiayaan di Indonesia masih sanggup untuk memunuhi kebutuhan pembiayaan masyarakat, baik melalui pinjaman dari bank, joint financing, channeling, obligasi maupun dukungan dana dari pemegang saham.