(Beritadaerah-Danau Toba) Destinasi wisata Danau Toba di Sumatera Utara merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendukung pengembangan kawasan Danau Toba. Melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan kawasan Panorama Tele yang merupakan salah satu destinasi pariwisata favorit di pulau Samosir.
Terkait dengan hal tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR telah menyusun Program Pengembangan Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba secara terpadu.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities, dan event, baru promosi besar-besaran. Itu yang harus kita jaga betul. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan akan datang sekali saja dan tidak kembali lagi. Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Menteri Basuki.
Melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara, Direktorat Jenderal Cipta Karya, dilakukan penataan kawasan Panorama Tele dan penataan kawasan Waterfront City Pangururan dengan anggaran sebesar Rp161,5 dengan luas area yang ditangani sebesar 0,97 hektar.
“Penataan Kawasan Panorama Tele ini merupakan bentuk komitmen Kementerian PUPR dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata di Kawasan Samosir, DPSP Danau Toba. Melalui penataan ini, Kementerian PUPR berharap wisatawan dapat menikmati keindahan alam dengan lebih baik. Terlebih Danau Toba terlihat semakin menarik apabila dilihat dari ketinggian,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti.
Salah satu lingkup pekerjaan yang penting dari penataan kawasan ini mencakup Pembangunan skybridge dan area parkir. Kedua area tersebut dibangun tersambung dan saling mendukung, sehingga mempermudah konektivitas. Berkat skybridge tersebut, wisatawan tidak perlu lagi menyeberang jalan nasional saat menuju atau meninggalkan kawasan parkir.
“Pekerjaan lainnya adalah pembangunan skywalk yang dirancang sebagai jalur pejalan kaki yang elevated. Skywalk ini memberikan sensasi visual yang unik, dan memungkinkan pengunjung untuk berkeliling kawasan Tele dari ketinggian dengan pemandangan 360 derajat,” terang Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Deva Kurniawan Rahmadi.
Plaza Tarombo juga menjadi bagian yang tidak kalah menarik dari penataan kawasan ini. Di plaza ini tersedia informasi mengenai nama-nama marga Batak. Pada siang hari, bayangan nama-nama marga tersebut akan dipantulkan oleh cahaya matahari melalui kanopi di sekeliling plaza, sementara pada malam hari, nama-nama tersebut akan diproyeksikan dari silinder di tengah plaza dan terpancar ke seluruh lantai plaza, sehingga menciptakan efek visual yang menarik.
Deva juga menjelaskan bahwa penataan Kawasan Panorama Tele juga mencakup revitalisasi Menara Pandang, yang akan difungsikan kembali sebagai menara untuk menikmati keindahan Danau Toba. Menara ini akan terkoneksi dengan bagian lain di Kawasan Panorama Tele melalui skywalk, sehingga menambah kemudahan akses bagi para wisatawan.
Nantinya akan dibangun area kuliner yang menawarkan berbagai sajian makanan dan minuman, hal ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian lokal. Area kuliner tersebut dinamakan Efrata karena lokasinya yang berhadapan langsung dengan Air Terjun Efrata yang dapat terlihat dari kejauhan. Tentunya, hal tersebut juga menjadi nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.