(Beritadaerah – Banyuwangi) Pemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital. Tahun ini program yang rutin digelar sejak 2021 dan telah melahirkan ratusan talenta start up tersebut, diikuti 85 anak muda Banyuwangi.
Jagoan Digital merupakan salah satu dari 3 program inkubasi anak-anak muda “Jagoan Banyuwangi”. Program ini memberi bekal skill pada anak-anak muda daerah untuk membangun bisnis start up, dengan berhadiah modal usaha senilai puluhan juta rupiah.
“Jagoan Digital rutin kami gelar tiap tahun untuk mematangkan skill bisnis start up anak-anak muda daerah. Saat ini, skill digital sangat penting bagi anak-anak muda sehingga mereka mampu beradaptasi dan bersaing di dunia industri,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (30/8/2024).
Tahun ini ada 85 anak muda yang menjadi peserta program Jagoan Digital. Mereka adalah pemilik bisnis start-up maupun para pegiat digital. Mereka bakal mengikuti sesi mentoring secara hybrid untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan digitalnya.
Mentoring dimulai dari 28-29 Agustus via online. Dilanjutkan dengan mentoring offline pada 5-6 September, yang diikuti oleh 75 peserta yang lolos seleksi.
Dalam sesi mentoring para peserta akan mendapatkan banyak materi terkait penguatan skill digital. Seperti enginer mindset, algoritma, hingga Artificial Intelligent (AI) for engineer.
“Fokus tahun ini kita ingin mengakselerasi bisnis start up yang sudah berjalan, serta mengasah keterampilan para pegiat digital untuk memperluas bisnis digital-nya,” urai Ipuk.
Memasuki tahun keempat, Jagoan Digital telah melahirkan talenta-talenta start up lokal. Sejumlah alumni Jagoan Digital berhasil diterima bekerja di start up besar nasional. Seperti Bibli dan Traveloka.
Beberapa alumni juga meraih prestasi di tingkat nasional. Seperti Top 3 Artifical Intelligence Huawei dan Top 10 Wirausaha Kemenpora. Ada pula yang berhasil meraih beasiswa LPDP Columbia University.
“Kami akan terus mengembangkan program ini dengan melibatkan start-up start-up nasional, seperti Gojek, Grab, Qasir dan DOT Technology untuk ikut serta mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi,” jelas Ipuk.
Ditambahkan Ketua Program Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, Jagoan Digital 2024 menghadirkan sejumlah mentor dari profesional startup ternama Indonesia.
Mulai Novaldi Nur CEO Digital Solution Grup yang memberikan topik tentang Engineer Mindest, dari analisa hingga tantangannya. Lalu Eko Heri dosen Politeknik Angkatan Darat yang membawakan topik tentang basic algoritma, serta Ardi Imawan CTO DOT Indonesia yang menyuguhkan materi mengenai AI for engineer. Para narasumber tersebut telah mengisi sesi mentoring online pada 28-29 Agustus lalu.
“Saat workshop offline nanti, juga ada beberapa narasumber kompeten yang kita hadirkan. Di antaranya, Novan Co-Founder Qasir.id yang akan memandu praktik pembuatan aplikasi tanpa coding,” kata Dias.
Nantinya akan dipilih lima talenta terbaik yang akan mendapatkan insentif permodalan senilai Rp. 25 juta. Selain itu pemenang juga akan mendapatkan fasilitas sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Para pemenang juga akan mendapat kesempatan studi bisnis di perusahaan besar, untuk menambah wawasan ekosistem bisnis dan melihat secara langsung bagaimana sebuah bisnis berkembang,” kata Dias.