(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Perdagangan menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan kualitas produk dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang digerakkan oleh perempuan, dengan harapan agar produk-produk tersebut semakin kompetitif di pasar internasional. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat kontribusi UMKM terhadap perekonomian dan memperluas pasar ekspor Indonesia.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, dalam pidato utamanya di acara *Women-led SMEs Dialogue Forum on Trade: “Go Big, Go Global”*. Acara yang digelar atas kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan program *Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) ECP Katalis* ini berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta, pada Selasa (5/11/2024).
Dyah mengungkapkan bahwa UMKM menyumbang sekitar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dengan perempuan sebagai mayoritas pelaku usahanya. Ia menyebut bahwa partisipasi perempuan dalam UMKM memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan ekspor Indonesia.
“Salah satu kunci menuju target Indonesia Emas 2045 adalah membangun ekonomi yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, termasuk mendorong pemberdayaan UMKM yang sebagian besar digerakkan oleh perempuan. UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi, menyumbang lebih dari 60 persen PDB nasional,” jelasnya.
Data Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menunjukkan bahwa dari 66 juta pelaku UMKM di Indonesia, 37 juta di antaranya adalah perempuan. Ini menunjukkan besarnya kontribusi perempuan dalam sektor UMKM, baik dari segi lapangan kerja maupun nilai ekonomi.
“KADIN mencatat bahwa 97 persen dari lapangan kerja nasional diisi oleh tenaga kerja yang berada dalam sektor UMKM. Dari jumlah itu, 64,5 persen atau sekitar 37 juta pelaku usaha adalah perempuan,” ujar Dyah.
Dyah menambahkan, kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan Katalis Indonesia bertujuan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, tidak hanya mendorong perempuan tetapi juga semua pelaku UMKM untuk memiliki visi dan semangat yang sama dalam mengembangkan ekonomi nasional.
“Forum dialog ini merupakan wadah bagi Kementerian Perdagangan dan Katalis Indonesia untuk mendorong kolaborasi lintas sektor, memberdayakan pengusaha dari berbagai latar belakang dengan semangat yang sama dalam memperkuat ekonomi nasional,” ujarnya.
Wakil Menteri Perdagangan juga menekankan pentingnya peningkatan daya saing produk UMKM agar mampu bersaing di pasar global. “Forum dialog ini diharapkan menjadi langkah inklusif untuk mengajak seluruh pelaku ekonomi, termasuk perempuan, agar aktif terlibat dalam perdagangan internasional,” ujar Dyah.
Sebagai dukungan nyata, Kemendag telah menyediakan berbagai fasilitas bagi para pelaku UMKM agar mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas usaha mereka. Salah satu fasilitas yang diberikan adalah program *UMKM Bisa Ekspor*, yang bertujuan untuk mendukung inovasi para pelaku UMKM dan membuka jalan yang lebih luas bagi mereka untuk mengakses pasar ekspor.