(Beritadaerah – Nasional) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam hal ini Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen), Tomsi Tohir, mengingatkan untuk cegah inflasi pemerintah daerah (pemda) untuk fokus pada pengendalian harga eceran tertinggi (HET).
Ini merupakan langkah strategis dalam mengendalikan inflasi. Pengawasan terhadap HET harus dilakukan secara optimal untuk mencegah fluktuasi harga yang dapat terjadi setiap minggunya. “Bagaimana kita bisa mengatasi ini supaya harga tidak berubah-ubah setiap minggu,” kata Tomsi dalam keterangan resminya, Senin (12/11/2024).
Tomsi meminta kepada pemda untuk memantau secara intensif harga-harga barang yang berpotensi mengalami kenaikan signifikan, terutama barang-barang kebutuhan pokok. Dengan langkah tersebut, pemda dapat memberikan respons yang cepat terhadap perubahan harga yang terjadi.
Berdasarkan laporan dari Perum Bulog, pemerintah mencatat masih ada peluang komoditas, seperti gabah, yang harganya di beberapa wilayah berada di bawah harga acuan. Penyerapan gabah di wilayah tersebut diharapkan dapat menambah cadangan beras di Bulog. Nantinya dapat digunakan untuk mengintervensi harga beras dan menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.
Selain itu, harga bawang merah menunjukkan tren peningkatan, meskipun masih dalam batas harga acuan. Pemerintah juga memberi perhatian khusus terhadap harga gula yang tercatat meningkat di beberapa daerah.
Tomsi menambahkan bahwa pada pertemuan berikutnya, ia meminta pemda untuk menyampaikan laporan terkait perkembangan hasil intervensi, termasuk penurunan harga beras dan dampaknya terhadap cadangan pangan nasional.
“Mudah-mudahan minggu depan kita bisa mendapatkan laporan terbaru mengenai upaya mengendalikan harga beras di tingkat konsumen,” ujarnya.
Sebagai informasi, inflasi year-to-date (Januari-Oktober 2024) tercatat sebesar 0,82 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada periode tersebut antara lain rokok kretek mesin, emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras, dan bawang merah. Sebaliknya, komoditas seperti tomat, cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit memberikan andil deflasi pada periode yang sama.