Rehabilitasi Irigasi Karangtalun Rampung, Dorong Produktivitas Pertanian dan Ketahanan Pangan

(Beritadaerah-Magelang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangtalun, Magelang, Jawa Tengah, yang menjadi bagian penting dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Proyek yang dimulai sejak 2021 ini bertujuan untuk memastikan distribusi air irigasi lebih efisien guna mendukung program swasembada pangan dalam kerangka Asta-Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Bendung ini memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan optimalisasi fungsi infrastruktur irigasi, kami berharap produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan,” ungkap Menteri PUPR, Dody Hanggodo, saat meninjau langsung lokasi rehabilitasi pada Sabtu (16/11/2024).

Rehabilitasi jaringan irigasi Karangtalun melibatkan anggaran sebesar Rp174,4 miliar dan mencakup perbaikan saluran primer sepanjang 38 km, saluran sekunder 40 km, saluran tersier, kolam olak bendung, bangunan irigasi, drainase, jalan inspeksi, serta lanskap bendung.

Manfaat Langsung bagi Petani dan Ketahanan Pangan

Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, proyek ini memberikan manfaat nyata bagi layanan irigasi di lahan pertanian seluas 5.159 hektare yang tersebar di Magelang, Sleman, dan Bantul.

“Rehabilitasi ini meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 230 persen menjadi 280 persen. Akibatnya, produksi padi dan palawija meningkat dari 68.585 ton menjadi 80.740 ton per tahun, dengan rata-rata produksi 9 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare,” papar Bob Arthur.

Para petani yang merasakan manfaat proyek ini turut menyampaikan aspirasi kepada Menteri Dody mengenai pengelolaan irigasi yang lebih baik. Infrastruktur yang lebih andal diharapkan mampu mendukung stabilitas pasokan air di musim tanam dan memperkuat kesejahteraan petani.

Model Irigasi Nasional

Rehabilitasi DI Karangtalun menjadi langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus model pengelolaan irigasi yang dapat diterapkan di wilayah lain. Dengan infrastruktur yang lebih memadai, DI Karangtalun diharapkan menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dalam kunjungannya, Menteri Dody didampingi oleh Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Gatut Bayuadji. Menteri memastikan bahwa seluruh komponen rehabilitasi telah sesuai standar dan siap memberikan dampak optimal bagi masyarakat, khususnya para petani.

Rehabilitasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian melalui infrastruktur yang berkualitas, selaras dengan visi besar mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.