(Beritadaerah-Jakarta) Program **The Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP)** edisi ke-48 kembali berlangsung setelah absen selama tujuh tahun. Kapal Nippon Maru, yang membawa peserta dari berbagai negara ASEAN dan Jepang, bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/11/2024). Kedatangan ini disambut oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), yang menekankan pentingnya program ini untuk diplomasi lintas budaya.
Dalam siaran persnya, Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya, mengungkapkan bahwa program SSEAYP telah lama menjadi wadah pengembangan wawasan pemuda dan memperkuat hubungan internasional. Ia menyatakan harapan agar para peserta dari Indonesia dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk memperluas perspektif mereka dan mendorong semangat kolaborasi.
**Rangkaian Kegiatan di Jakarta**
Selama di Jakarta, peserta SSEAYP mengikuti berbagai kegiatan yang bertujuan memperkenalkan budaya lokal dan mempererat hubungan internasional. Salah satu agenda utamanya adalah program homestay, di mana peserta tinggal bersama keluarga lokal selama dua hari untuk mengenal kehidupan masyarakat Indonesia secara langsung.
Selain itu, peserta menghadiri kunjungan kehormatan ke Kantor Kemenpora, menghadiri acara malam bersama pejabat Jakarta, serta mengunjungi beberapa lokasi strategis, seperti Bank Indonesia, Sekretariat ASEAN, dan kantor Traveloka.
Kegiatan homestay, menurut Esa, bukan hanya menjadi momen promosi pariwisata Indonesia, tetapi juga memperdalam pemahaman peserta asing tentang budaya dan tradisi lokal.
**Peserta dan Topik Diskusi Strategis**
Peserta program terdiri dari 11 delegasi negara ASEAN, Jepang, dan Timor Leste, termasuk 15 pemuda Indonesia yang terpilih dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Mereka adalah individu berusia 16-30 tahun yang dipilih berdasarkan potensi dan kontribusinya di komunitas masing-masing.
Selama pelayaran yang berlangsung dari 4 November hingga 11 Desember 2024, peserta mendiskusikan topik strategis, seperti diplomasi pemuda, pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, pengurangan risiko bencana, kesehatan, dan transformasi digital.
Administrator Program SSEAYP, Fujimori Shunsuke, menyampaikan rasa bangganya terhadap keberlanjutan program ini setelah pandemi Covid-19. Ia menekankan bahwa SSEAYP telah berperan penting dalam membangun kepemimpinan pemuda di kawasan ASEAN dan Jepang sejak pertama kali digelar pada 1974.
**Diplomasi Pemuda sebagai Investasi Masa Depan**
Esa Sukmawijaya menekankan bahwa program ini juga merupakan bagian dari diplomasi budaya Indonesia. Para peserta tidak hanya memperkenalkan budaya lokal, tetapi juga memperkuat jaringan lintas negara yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi hubungan internasional.
“Mereka adalah duta Indonesia yang akan mempromosikan budaya, memahami tantangan global, dan membawa perubahan nyata di komunitas masing-masing,” ungkapnya.
Dengan kombinasi pelatihan kepemimpinan, diskusi strategis, dan pengalaman budaya, program SSEAYP diharapkan dapat melahirkan generasi pemimpin muda yang mampu menghadapi tantangan dunia. Kapal Nippon Maru bukan sekadar alat transportasi, tetapi simbol kerja sama dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.