Mendagri Tito Karnavian: Inflasi November 2024, Terendah Sepanjang Sejarah RI

(Beritadaerah-Jakarta) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan kabar menggembirakan mengenai inflasi nasional pada November 2024 yang tercatat sebesar 1,55 persen secara *year-on-year* (YoY). Angka ini menjadi pencapaian terendah sejak Indonesia merdeka, menunjukkan keberhasilan pengendalian inflasi di tengah tantangan ekonomi global.

Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (3/12/2024), Tito menegaskan pentingnya menjaga inflasi dalam kisaran target pemerintah, yakni 1,5 hingga 3,5 persen. “Inflasi yang terlalu rendah di bawah 1,5 persen akan menyulitkan produsen seperti petani dan nelayan, sementara inflasi di atas 3,5 persen memberatkan masyarakat, terutama kelompok rentan,” jelas Tito.

**Peta Inflasi Nasional dan Tantangan Daerah**
Meski inflasi nasional terkendali, Tito mengingatkan adanya disparitas di beberapa daerah. Tercatat 10 provinsi, termasuk Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Maluku Utara, serta sejumlah kabupaten/kota seperti Nabire, Denpasar, dan Ternate, masih mengalami inflasi di atas rata-rata nasional.

“Daerah-daerah dengan inflasi tinggi ini perlu segera meningkatkan pengendalian harga komoditas strategis, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” tambah Tito.

**Komoditas yang Perlu Diwaspadai**
Beberapa komoditas pangan menjadi perhatian utama berdasarkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pekan keempat November 2024, di antaranya:
– **Bawang Merah**: Mengalami kenaikan di 322 kabupaten/kota.
– **Bawang Putih**: Naik di 225 kabupaten/kota.
– **Minyak Goreng**: Meningkat di 215 kabupaten/kota.
– **Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras**: Diprediksi mengalami kenaikan permintaan menjelang libur akhir tahun.

Mendagri menginstruksikan pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan stok dan distribusi komoditas ini agar lonjakan harga dapat dicegah.

**Kolaborasi untuk Ketahanan Ekonomi**
Rapat tersebut juga menghadirkan narasumber seperti Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, serta Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden, Edy Priyono. Mereka mendukung langkah sinergis antarinstansi dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

“Inflasi yang terkendali menunjukkan ekonomi kita berada di jalur yang benar. Dengan kerja sama lintas sektor, kita optimis menjaga momentum positif ini,” pungkas Tito.

Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya menjaga keseimbangan ekonomi nasional, tetapi juga memperkuat kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.