Transmigrasi Tematik dan Solusi Pemerataan Pembangunan

(Beritadaerah-Kolom) Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mendorong Gen Z ikut program transmigrasi bersifat tematik. Hal ini sangat menarik, bicara transmigrasi pada saat era pemerintahan orde baru merupakan program unggulan, dan sudah jutaan penduduk Indonesia yang mengikuti program transmigrasi di era tersebut. Saat ini program transmigrasi kembali menjadi salah satu program dalam pemerintahan kabinet merah putih.

Sebelumnya juga pada tanggal 5 Desember 2024, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono,  juga melepas sebanyak 52 kepala keluarga (KK) dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta, untuk melakukan transmigrasi ke sejumlah daerah di Kalimantan dan Sulawesi. Rincian dari 52 KK yang ikut transmigrasi antara lain, 16 KK atau 58 jiwa berasal dari Jawa Tengah, 16 KK atau 65 jiwa dari Jawa Timur, dan 20 KK atau 77 jiwa dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sejarah Transmigrasi di Indonesia

Sebelum kepada topik transmigrasi tematik, apa itu transmigrasi ? Transmigrasi adalah program pemerintah untuk memindahkan penduduk dari daerah padat ke daerah yang kurang padat penduduk. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran. Transmigrasi secara etimologi berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata trans yang berarti seberang dan migrare yang berarti berpindah. Istilah ini sudah terkenal sejak zaman pemerintah Kolonial Belanda pada waktu itu.

Saat pemerintahan Hindia Belanda, perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah kurang padat disebut kolonisasi yang dilakukan pertama kali pada tahun 1905 dengan jumlah penduduk yang dipindahkan sebanyak 155 KK (815 jiwa). Transmigrasi pertama kali dikemukakan secara resmi oleh Ir. Soekarno pada tahun 1927 dan setelah itu berlanjut pada pemerintahan orde baru.

Program transmigrasi pada era orde baru merupakan program unggulan dan dijadikan prioritas nasional yang dituangkan dalam program Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Saat itu tujuan dari transmigrasi untuk pemerataan jumlah penduduk di Indonesia. Pulau Jawa, Bali dan Madura menjadi pulau yang padat penduduknya dibandingkan pulau lain. Tujuan pulau yang menjadi daerah transmigrasi seperti Sumatera, Kalimantan dan lainnya. Jadi tidak heran saat ini kalau ke Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dapat ditemukan desa yang mayoritas dari suku Jawa, Bali dan Madura.

Transmigrasi sendiri merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka mengurangi kepadatan kependudukan,pemerataan pembangunan, dan memanfaatkan sumber daya alam dan peningkatan kesejahteraan. Transmigrasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dari wilayah yang padat ke area wilayah lain yang penduduknya masih sedikit atau belum padat. Transmigrasi juga merupakan mengentaskan kemiskinan dengan memberikan lahan dan kesempatan baru bagi para pendatang yang miskin.

Transmigrasi Tematik

Transmigrasi tematik adalah suatu program atau kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk memindahkan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tujuan tertentu, seperti pengembangan wilayah, penyebaran penduduk, atau peningkatan kesejahteraan. Transmigrasi tematik biasanya difokuskan pada sektor atau tema tertentu, seperti pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, atau industri, untuk menciptakan kawasan yang produktif dan mengurangi kepadatan penduduk di daerah asal.

Program ini sering melibatkan penyediaan infrastruktur, pelatihan keterampilan, dan dukungan sosial untuk membantu para transmigran beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Dengan cara ini, diharapkan dapat tercapai pembangunan ekonomi yang lebih merata dan pengurangan kemiskinan di daerah yang kurang berkembang.

Di bawah Pemerintahan Prabowo, saat ini transmigrasi tematik lebih berfokus pada pengembangan sektor tertentu, seperti pertanian, perikanan, atau industri. Program ini dirancang untuk menciptakan kawasan ekonomi baru dan meningkatkan produktivitas dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan berbasis pada potensi lokal.

Dalam pelaksanaan program transmigrasi tematik ini melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan, pendekatan ini lebih partisipatif, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Selain itu juga pemilihan lokasi transmigrasi lebih mempertimbangkan potensi sumber daya alam, infrastruktur, dan aksesibilitas. Program ini berusaha untuk menciptakan kawasan yang berkelanjutan dan produktif.

Bagi peserta transmigrasi tematik, pemerintah memberikan dukungan yang lebih baik, termasuk pelatihan keterampilan, akses ke modal, dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kehidupan dan pekerjaan transmigran. Secara keseluruhan, transmigrasi tematik dijalankan saat ini mengimplementasikan pendekatan yang lebih berkelanjutan, partisipatif, dan berbasis pada potensi lokal. hal ini dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan menciptakan sinergi antara transmigran dan masyarakat lokal.

Solusi Pemerataan Pembangunan

Transmigrasi dapat menjadi salah satu solusi dan alat yang efektif untuk mencapai pemerataan pembangunan di Indonesia. Daerah yang menjadi tujuan transmigrasi dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru. Dengan mengembangkan daerah tertinggal, pastinya menciptakan lapangan kerja yang baru, dan meningkatkan infrastruktur.

Program transmigrasi ini tidak hanya mengurangi ketimpangan pembangunan, tetapi juga menciptakan sinergi antara daerah yang padat dan daerah yang kurang berkembang. Terakhir program ini berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.