(Berita Daerah-Nasional) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menegaskan Salah satu langkah mengantisipasi lonjakan dan puncak kasus covid-19, dengan menambah kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit, penambahan hotel karantina termasuk di kabupaten kota.
Hal ini disampaikan Gubernur Sulsel saat melakukan konsolidasi dengan jajaran Dinas Kesehatan Sulsel dan rumah sakit dalam mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19. di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu (3 Januari 2020).
Nurdin Abdullah mengatakan kasus covid-19 cenderung masih meningkat, maka pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit, penambahan hotel karantina termasuk di kabupaten kota.
“Sebenarnya hotel-hotel kita sama dengan rumah sakit darurat kita terus tambah kapasitasnya karena sudah ada tenaga medis, obat-obatan yang beragam,”ungkapnya.
Ia menyebutkan strategi di awal saat Covid-19, yaitu penanganan pasien dikategorikan antara yang bergejala dan tidak bergejala.
“Oleh karena itu, kami dari awal Covid-19 kita sudah berbagi yang OTG kita rawat Wisata Covid-19. Yang ada komorbid kita masukan ke rumah sakit. Namun, saya lihat terakhir ini, segala yang positif semuanya mengarah ke rumah sakit.”sebutnya.
Gubernur Sulsel juga mengaku pemeriksaan spesimen (Covid-19) terus dinaikkan hingga dua kali lipat termasuk sosialisasi kemasyarakat harus semakin gencar dilakukan.
“Pemeriksaan spesimen (Covid-19) kita terus naik dua kali lipat. Memang perkembangan kasus juga sangat signifikan kenaikannya.Termasuk sosialisasi kemasyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan semakin gencar dilakukan.”pungkasnya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menambahkan pertemuan ini sekaligus untuk mendengar sejauh mana kesiapan kita menghadapi kondisi ini.
“Tentu yang pertama kami ingin mendengar sejauh mana kesiapan kita menghadapi kondisi ini. Terutama urusan rumah sakit yang menjadi penyangga utama maupun rumah sakit penyangga lain,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari mengatakan rujukan ke Makassar dalam dua hari terakhir sudah mulai berkurang karena rumah sakit kabupaten/kota diaktifkan untuk penanganan Covid-19.
“Penguatan dengan penambahan kapasitas rumah sakit. Ditambahkan tempat tidur dari bantuan Jepang,Dan okupansi rumah sakit saat ini sebesar 67 sampai 68 persen.”ungkapnya.
Ia menyebutkan, penguatan manajemen juga dibahas termasuk sistem rujukan pasien. Demikian juga memanfaatkan 1.000 tokoh lintas agama mereka didorong untuk mengedukasi masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
“Penguatan manajemen juga dibahas termasuk sistem rujukan pasien serta memanfaatkan 1.000 tokoh untuk terus mengedukasi masyarakat,”sebutnya.
Kadis Kesehatan Sulsel menambahkan vaksinasi akan dilakukan 14 Januari 2020 di Sulsel. Ini serentak Indonesia untuk tenaga kesehatan.
Joey/Journalist/BD
Editor: Joseph Batubara