(Beritadaerah – Ekonomi Bisnis) Produk kuliner, serta hasil pertanian seperti tempe, kelapa dan rempah-rempah dapat menggerakkan pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menurun akibat pandemi COVID-19.
“Hal ini dapat dilakukan apabila modal sosial budaya dapat dikomodifikasi dan ditransformasi menjadi modal ekonomi, serta dapat diproduksi secara massal dan digunakan secara luas oleh masyarakat guna mengerakkan perekonomian dalam rangka membantu pemulihan perekonomian nasional,” kata Laksma TNI Didong Purwokuntjoro, perwakilan Peserta PPRA 62 Lemhannas RI, dalam Seminar Nasional “Modal Sosial dan Budaya: Menggali Kekuatan Sosial Budaya untuk Mendorong Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional” secara daring Rabu (25/8/2021).
Sebagai pendorong pemulihan ekonomi nasional, sektor makanan dan minuman diyakini akan menjadi primadona, terutama pada sektor industri pariwisata yang mengembangkan wisata kuliner. Industri kecil dan menengah (IKM) pada sektor makanan minuman pun menjadi penyumbang terbesar PDB bila dibandingkan dengan perusahaan besar. Tenaga kerja yang diserap pun mencapai 42,5% dari total jumlah pekerja di semua sektor IKM.
Indonesia dengan keberagaman adat, suku dan budaya memiliki keanekaragaman kuliner sesuai daerahnya masing-masing. Jika ini dikemas dengan baik dan didukung ilmu pengetahuan serta teknologi, akan menjadikan Indonesia sebagai destinasi kuliner terbesar di dunia. Untuk itu, perlu juga membangun literasi digital bagi pelaku UMKM untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional di sektor kuliner.
Dalam kondisi perekonomian Indonesia saat ini, perlu adanya upaya pemulihan ekonomi nasional dengan mendayagunakan kekuatan modal sosial dan budaya yang telah berkembang di masyarakat dan perlu digali dan ditransformasikan ke dalam pengembangan institusional, ekonomi dan human capital.
Dapat dicermati bahwa modal sosial seperti peran dari perangkat komunitas lokal memiliki posisi yang penting dalam kondisi sosial ekonomi saat ini. Selain peran dari perangkat komunitas lokal maupun pemerintah untuk membangun kesadaran saling gotong royong dalam menghadapi suatu kendala bencana, kepemimpinan lokal dalam membangun tatanan kebiasaan baru menjadi sangat penting dalam aktivitas sosial ekonomi saat ini.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani