Laju Pertumbuhan Ekonomi Kalbar, Kalteng dan Kalsel 2016 2020

(Beritadaerah-Kolom) Provinsi Kalimantan Barat terbagi atas 12 kabupaten dan 2 kota. Kabupaten/kota memiliki peranan terbesar terhadap perekonomian provinsi ini, yaitu: Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Kota Pontianak berkontribusi sebesar 18,63 persen pada tahun 2016 dan menjadi 17,57 persen pada tahun 2020. Kabupaten Kubu Raya berkontribusi sebesar 12,92 persen pada tahun 2016 dan menjadi 13,49 persen pada tahun 2020. Sementara itu, kabupaten dengan kontribusi terkecil adalah Kabupaten Kayong Utara yang menyumbang 1,93 persen pada tahun 2016 dan 1,96 persen pada tahun 2020. PDRB per kapita Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 sebesar 33,19 juta rupiah per penduduk, kemudian meningkat menjadi 41,68 juta rupiah per penduduk pada tahun 2020. Kabupaten/kota dengan PDRB per kapita tertinggi adalah Kota Pontianak sebesar 49,35 juta rupiah per penduduk pada tahun 2016 dan meningkat menjadi 57,46 juta rupiah per penduduk pada tahun 2020.

Posisi Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat Menurut PDRB per Kapita dan Laju Pertumbuhan, 2016 dan 2020

Sumber : BPS 2021

Kabupaten Katapang, Kubu Raya, dan Kabupaten Sanggau masuk dalam kelompok daerah maju dan cepat tumbuh (kuadran I) pada tahun 2016 di mana pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapitanya lebih tinggi daripada provinsi. Kota Singkawang dan Kota Pontianak termasuk ke dalam kelompok relatif maju (kuadran II). Pada tahun 2020, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Katapang tetap dalam kelompok daerah maju dan cepat tumbuh (kuadran I), sedangkan Kabupaten Kubu Raya termasuk ke dalam daerah relatif maju (kuadran II). Hal ini disebabkan karena pengaruh dari adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan menurunnya kinerja dan perekonomian secara signifikan.

Kalimantan Tengah

Perekonomian di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2020 didominasi oleh empat kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Kota Palangkaraya dan Kabupaten Kapuas. Keempat kabupaten/kota tersebut memiliki peranan sebesar 54,16 persen terhadap total perekonomian Kalimantan Tengah. Sementara itu, kabupaten/kota dengan peranan terkecil adalah Kabupaten Sukamara, Pulang Pisau, dan Lamandau yang hanya menyumbang 10,39 persen dari total perekonomian. Perekonomian Kalimantan Tengah tahun 2020 terkontraksi sebesar 1,40 persen hal ini dikarenakan sebagian besar kabupaten/kota juga mengalami kontraksi, khususnya kabupaten yang berperan besar dalam Perekonomian Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, dan Kota Palangkaraya.

Posisi Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Menurut PDRB per Kapita dan Laju Pertumbuhan, 2016 dan 2020

Sumber : BPS 2021

Pada tahun 2016, Kota Palangkaraya, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan daerah cepat tumbuh dan maju (kuadran I) di Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara, Barito Utara, Barito Timur, dan Murung Raya merupakan daerah yang relatif maju (kuadran II), sedangkan kabupaten yang tergolong daerah butuh perhatian khusus dari pemerintah (kuadran IV) adalah Kabupaten Pulang Pisau, Barito Selatan, dan Seruyan. Sementara itu, kabupaten lainnya masuk ke dalam kelompok daerah potensial (kuadran III). Pada tahun 2020, Kabupaten Sukamara berkembang menjadi daerah cepat tumbuh dan maju (kuadran I), Kota Palangkaraya dan Kotawaringin Timur turun posisinya menjadi daerah relatif maju (kuadran II).

Kalimantan Selatan

Sebagai ibukota provinsi, Kota Banjarmasin memberikan peranan terbesar terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu sebesar 17,28 persen pada 2016 dan meningkat menjadi 18,11 persen pada tahun 2020. Selain itu, perekonomian Kalimantan Selatan juga didukung oleh Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu. Peranan kedua kabupaten tersebut secara berturut-turut adalah 13,31 persen dan 11,31 persen pada tahun 2016, dan menjadi 13,27 persen dan 11,01 persen pada tahun 2020. Sementara itu, kabupaten/kota lainnya memiliki peranan yang relatif konstan, yaitu di bawah 10 persen. Pada tahun 2016, PDRB per kapita Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 36,02 juta rupiah dan termasuk urutan ke 4 di Pulau Kalimantan. Pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi sebesar 41,62 juta rupiah namun menjadi urutan ke 5 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan juga terdampak adanya pandemi Covid-19 sehingga terkontraksi sebesar 1,81 persen dengan kontraksi terdalam berasal dari Kabupaten Tabalong yaitu sebesar 2,62 persen.

Posisi Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Menurut PDRB per Kapita dan Laju Pertumbuhan, 2016 dan 2020

Sumber : BPS 2021

Pada tahun 2016, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tapin merupakan daerah yang paling maju. Sedangkan, Kabupaten Kota Baru, Balangan, Tabalong dan Tanah Bumbu merupakan daerah yang relatif maju. Sementara itu, Kabupaten yang tergolong daerah dengan kondisi ekonomi cukup baik adalah Kota Banjar Baru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, dan Kabuaten Banjar. Daerah yang masih perlu mendapat perhatian lebih karena kondisi ekonominya belum cukup baik adalah Kabupaten Tanah Laut. Pada tahun 2020 Kabupaten/kota yang termasuk daerah maju hanya Kabupaten Tanah Bumbu. Sedangkan Kota Banjarmasin Kabupaten, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Kota Baru, dan Kabupaten Tapin tergolong dalam daerah relatif maju. Karena pandemi COVID -19 beberapa Kabupaten yang masih perlu mendapat perhatian yaitu Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Banjar Baru .