(Beritadaerah – Kebumen) Kebumen International Expo yang digelar sejak 25 Juni hingga 2 Juli 2022 menjadi ajang promosi berbagai pelaku ekonomi kreatif di Kebumen. Tak hanya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), acara tersebut juga diikuti oleh ratusan anak yang memamerkan kreativitas mereka, antara lain menari, menyanyi, serta parade batik.
Ketua Pelaksana Parade Batik Jagad Kebumen, Sarjono, menuturkan, sebanyak 393 orang pelajar kelas 4, 5, dan 6 SD membuat batik tulis motif Jagad. Peserta berasal dari 61 sekolah di Kebumen. Angka 393 menjadi penanda Hari Jadi Kebumen yang akan diperingati pada 21 Agustus 2022.
Selain untuk memeriahkan KIE, imbuhnya, Lomba Parade Batik Jagad diselenggarakan untuk melatih bakat dan minat siswa di bidang kesenian dan wirausaha. Sarjono berharap, kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri, sejak usia dini.
“Perlu diketahui oleh khalayak ramai bahwa budaya membatik sekarang sudah mulai langka, ditinggalkan oleh anak-anak muda. Apalagi, batik tulis yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian untuk bisa menghasilkan batik yang berkualitas. Membatik adalah sesuatu yang mengasyikan, mengandung banyak filosofi, dan punya daya seni yang tinggi,” tambahnya,” ujar Sarjono, saat ditemui di Alun-alun Kebumen, beberapa hari lalu.
Sarjono memaparkan, motif Jagad yang menjadi tema parade batik tersebut merupakan motif batik khas Kebumen sejak abad ke-15. Batik Jagad atau Jagatan menyimbolkan tentang alam atau tentang aspek yang berada di alam bumi seperti motif bunga, tumbuhan, hewan, juga manusianya.
Dijelaskan, para pemenang Lomba Parade Batik Jagad ini akan diumumkan pada saat penutupan KIE, Sabtu (2/7/2022).
Selain parade batik, KIE juga dimeriahkan dengan lomba kreasi anak usia dini yang diikuti oleh 520 anak dari berbagai lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan non-TK di Kebumen.
Ketua Pelaksana Gebyar Paud Kebumen, Endang Widuri menyatakan, terdapat dua festival yang digelar untuk membangun karakteristik anak, yakni Festival Merdeka Bermain, dan Festival Gerak dan Lagu Profil Pelajar Pancasila. Festival Gerak dan Lagu Profil Pelajar Pancasila diikuti oleh PAUD Formal yaitu anak-anak TK. Adapun Festival Merdeka Bermain diikuti oleh anak-anak PAUD nonformal, yaitu Kelompok Bermain, Pos PAUD, dan Taman Penitipan Anak (TPA).
Endang menjelaskan dalam Festival Merdeka Bermain, guru menyediakan ragam main dengan memanfaatkan barang-barang yang bisa dimainkan anak. Barang-barang tersebut sering dijumpai di lingkungan sehari-hari atau loose parts. Dengan bermain bersama, anak-anak dapat mengembangkan daya kreasi dan daya nalarnya, saling menghargai, dan berlatih kerja sama.
Adapun dalam Festival Gerak dan Lagu Profil Pelajar Pancasila, imbuhnya, anak-anak melaksanakan gerakan sambil menyanyikan lagu Pelajar Pancasila. Endang berharap, kegiatan tersebut bisa menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air serta membangun karakter Pancasila.
“Syair-syairnya mengambarkan penanaman karakter usia dini. Diharapkan anak-anak ini sejak dini timbul jiwa patriotisme dan nasionalisme,” ucapnya.
Terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, menilai penyelenggaraan KIE menggabungkan antara perdagangan, investasi, dan pariwisata atau tourism.
“Kegiatan semacam ini tentunya sangat baik sekali karena akan meningkatkan daya beli masyarakat Kebumen. Di situ ada perdagangan, investasi, dan pariwisata,” ujar Teten saat pembukaan KIE, beberapa hari lalu.
Menurutnya, jika kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan satu kali maka dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus bisa menghilangkan stigma bahwa Kebumen adalah Kabupaten termiskin di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Teten mengatakan, hal yang bisa mengangkat perekonomian Kebumen adalah Pariwisata dan UMKM. Orang berwisata cenderung membutuhkan oleh-oleh, makanan, dan karya seni buatan masyarakat sekitar. Peluang tersebut harus disambut baik oleh Kebumen.
“Kita ingin setiap daerah punya keunggulan domestiknya. Ini yang harus digali. Apa produk UMKM Kebumen yang berbeda dengan yang lain, apalagi Kebumen mau mengangkat wisatanya. Yang namanya turis ketika berwisata itu yang dicari oleh-oleh yang khas, maka itulah yang harus dikuatkan,” jelasnya.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengungkapkan, KIE, yang berlangsung selama satu minggu, menghabiskan anggaran Rp10 miliar. Alokasinya bukan berasal dari APBD, melainkan dari masyarakat, termasuk PT Pertamina sebagai sponsor tunggal.
Dibeberkan, panitia KIE menyediakan 500 lapak pameran yang dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM, instansi pemerintah, dan swasta di Kebumen. Pihaknya berharap, KIE bisa merangsang masuknya investasi di Kebumen.
“Kita sangat optimistis dengan adanya KIE ini, investasi yang masuk di Kebumen bisa lebih dari Rp100 miliar,” ucapnya.
Sebagai informasi, selain pameran produk kriya, barang konsumsi, dan jasa, KIE diisi dengan beragam acara. Tak hanya sektor kesenian dan pendidikan, pengelolaan lingkungan hidup juga menjadi salah satu bagian dari rangkaian KIE, yakni pelepasan tukik liar di Pantai Kali Ratu Kebumen, akhir pekan lalu.