Komunitas Sosial Bermitra dengan Pemerintah

(Beritadaerah-Buleleng) Seluruh komunitas sosial yang ada termasuk Buleleng Social Community (BSC) diajak oleh Wakil Bupati (Wabup) Buleleng I Nyoman Sutjidra untuk terus bermitra dengan pemerintah. Khususnya pada bidang pelayanan sosial kepada masyarakat.

Ajakan ini dilakukan setelah menghadiri HUT ke-7 BSC tahun 2022 di Wantilan Pantai Lovina

kolaborasi antara pihak swasta, pemerintah dan juga komunitas-komunitas sosial sangat penting untuk dilakukan. Karena kegiatan yang dilakukan oleh komunitas sosial seperti BSC ini sangat membantu pemerintah untuk memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat.

Dengan kerja sama dan gotong royong, para lansia dan anak-anak yang membutuhkan bisa diberikan pelayanan sosial. Dengan adanya relawan-relawan yang tergabung, banyak kegiatan sosial bisa dilakukan

Hasil sinergi komunitas sosial dalam hal ini BSC dengan dinas-dinas terkait lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng antara lain pemberian bedah rumah yang melibatkan Dinas Perumahan, Wilayah Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) dalam pelaksanaannya.

Hal lainnya adalah bantuan-bantuan sosial yang bersinergi dengan Dinas Sosial (Dinsos). Termasuk data-data agar valid dikoordinasikan dengan Dinsos. BSC tidak hanya dapat  bersinergi dengan dinas terkait tapi juga merangkul orang-orang baik yang peduli terhadap sesame.

Ketua BSC Made Eka Tirtayana menyebutkan hingga usia ketujuh, relawan-relawan sudah tersebar di seluruh Kabupaten Buleleng. Relawan terdiri dari berbagai profesi seperti siswa, mahasiswa, kepala desa, kepala dusun dan juga didukung TNI/Polri.

Hal ini dapat menguatkan BSC agar  terus bergerak ke masing-masing desa. Bantuan dan penentuan penerima didasarkan pada data-data yang diberikan oleh relawan-relawan tersebut. Dengan dihubungkan pada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sosial. Sehingga tidak ada bantuan tumpang tindih. Sehingga, jika ada yang belum mendapat bantuan dari pemerintah atau tercecer di data tersebut, kita yang masuk

Sekarang ini BSC mendampingi 157 anak asuh. Anak asuh tersebut setiap bulannya dibiayai untuk bersekolah. Uang pembiayaan tersebut disampaikan oleh relawan setempat dengan dokumentasi yang dijadikan pertanggungjawaban kepada donatur. Satu anak asuh dibantu oleh satu donatur dan secara berkelanjutan donatur tersebut membantu setiap bulannya.

Dilakukan juga bagi pendampingan lansia sesuai dengan hasil survei dan filter di lapangan yang belum mendapat bantuan pemerintah. Koordinasi tetap dilakukan dengan Dinas Sosial dan juga pemerintah desa mengenai pendampingan terhadap lansia.