Tata Kelola Industri Sawit Terus Ditingatkan Pemerintah

(Beritadaerah-Nasional) Presiden Joko Widodo memerintahkan agar dilakukan audit terhadap tata kelola kelapa sawit. Industri sawit yang merupakan penghasil eskpor terbesar dan sebagai bagian dari peningkatan tata kelola industri sawit demikian dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan

Salah satu industri strategis adalah kelapa sawit karena lebih dari 16,4 juta orang hidup dan bekerja di industri kelapa sawit ini.

Pada acara Penyerahan Data Perkebunan Sawit Kabupaten yaitu dalam rangka Audit Perkebunan Sawit Seluruh Indonesia. Dikatakan Luhut, Presiden memerintahkan sebagai bagian dari peningkatan tata kelola industri sawit perlu dilakukan audit terhadap tata kelola yang berjalan saat ini. Pemerintah juga terus mengambil berbagai langkah untuk dapat mencapai target dari sisi hulu hingga hilir.

Pemerintah terus mengambil berbagai langkah untuk dapat mencapai target dari sisi hulu (perkebunan) sampai ke hilir (industri pengolahan kelapa sawit, oleochemical, biodiesel), untuk membantu melengkapi data dan informasi, sehingga pembuatan kebijakan menjadi lebih akurat.

Peranan kelapa sawit sangat besar pada situasi tekanan ekonomi dunia , baik dari sisi hulu maupun hilir. Selain salah satu penyumbang terbesar ekspor dan penerimaan negara, harga tandan buah segar (TBS) dan minyak goreng yang terjangkau membantu menjaga tingkat konsumsi.

Luhut menjelaskan masalah harga TBS belum dapat dibicarakan sekarang, karena harus melihat perkembangan yang ada

Sisi hulu masuh menjadi masalah, realisasi ekspor masih membutuhkan waktu agar kembali normal pasca larangan ekspor. Sekalipun di awal Juli telah terjadi percepatan realisasi ekspor mencapai 267 ribu ton dalam sehari.

Dengan meningkatkan rasio pengali 1:7 untuk SIMIRAH 2.0 percepatan ekspor dilakukan. Pengiriman dari produsen ke distributor 1 (Realisasi DMO SIMIRAH 2.0)  sudah mencapai 281 ribu ton. Rasio pengali 1:7 dan sisa alokasi dari program transisi dan percepatan, maka terdapat alokasi ekspor hingga 4 juta ton untuk bulan Juli. Langkah percepatan realisasi ekspor ini akan mampu mendorong pengosongan tangki dan membantu meningkatkan harga TBS di tingkat petani.

Dunia saat ini sedang menghadapi tantangan krisis energi dan pangan. Di Indonesia emulihan ekonomi tetap berjalan kuat dan cepat. Disampaikan oleh Luhut pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 lebih baik dibandingkan dengan banyak negara di dunia. Selain itu, pertumbuhan ekspor Indonesia menjadi salah satu tertinggi di dunia pada Mei 2022 lalu

Dikatakan Luhut ekspor di Indonesia menjadi salah satu yang kuat di dunia, karena itu harus hati-hati melihat pergerakan dunia ini. Sampai hari ini masalah pangan masih sangat baik.