UNDIP, UMKM

Jateng Andalkan Investasi dan UMKM

(Beritadaerah – Semarang) Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pascapandemi COVID-19 yakni dengan peningkatan investasi. Selain itu juga program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Saat seminar yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economic & Finance (INDEF), di Gedung Fakultas Ekonomika Bisnis Undip, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/7), Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah Sumarno sampaikan langkah-langkah tersebut perlu ditempuh, supaya kondisi ekonomi di Jateng dapat kembali bangkit.

“Apalagi UMKM menjadi perhatian pemerintah pusat. Kemarin Jateng sudah launching NIB (Nomor Induk Berusaha), yang merupakan kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta Kementerian BUMN,” kata Sumarno yang dikutip laman Jatengprov, Selasa (12/7).

Sumarno menjelaskan, UMKM yang sudah memiliki NIB akan memperoleh banyak manfaat. Pelaku UMKM akan lebih mudah mengakses perbankan, pembiayaan, izin edar dari BPOM, sertifikat halal, dan sebagainya. Mereka, lanjutnya, akan lebih mudah mengakses perbankan karena datanya akan terintegrasi dengan perbankan, sehingga akses permodalan atau permohonan kredit akan lebih mudah.

Ditambahkan juga oleh Sumarno dalam memajukan UMKM di era serba digital, maka pelaku UMKM harus mampu mengikuti digitalisasi. Baik memasarkan produk maupun transaksi keuangan, semua dilakukan secara digital. Bank Indonesia mendorong pelaku UMKM menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS). Hal itu dilakukan agar proses transaksi dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Baca juga konektivitas di Jawa Tengah

Sumarno jelaskan langkah ini merupakan upaya memajukan perekonomian Jateng dengan sistem pembayaran nontunai, sehingga lebih efektif dan efisien. Kondisi perekonomian Jateng pada tahun 2022, sudah mulai membaik, dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,16 persen (YoY).

Sedangkan pencapaian nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan mencapai Rp 257.706,70 miliar, lebih tinggi 3,90 persen dari rata-rata PDRB triwulan 2019 (prapandemi COVID-19). Dari sisi produksi, sebanyak 14 lapangan usaha telah mencatatkan pertumbuhan positif.

Saat ini ada ada empat sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi. Keempat sektor tersebut mencapai 72,43 persen dari total nilai PDRB Jawa Tengah.

UNDIP, UMKM

Link video investasi