Ekonomi

Stabilkan Harga, Bojonegoro Bentuk BUMD Pangan

(Beritadaerah – Bojonegoro) Stabiltas harga pangan saat panen menjadi faktor penting bagi para petani. Dalam upaya menjaga kestabilan produksi pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menyiapkan beberapa program yang sudah berjalan di antaranya asuransi gagal panen dan menyiapkan BUMD Pangan Mandiri.

Program ini sudah dinanti petani, karena dapat meningkatkan produksi hasil pertanian guna kestabilan produksi pangan. Saat ini banyak program Pemkab untuk petani. Di antaranya BUMD Pangan Mandiri. Dengan BUMD Pangan Mandiri, diharapkan gabah di Kabupaten Bojonegoro bisa diserap oleh BUMD dan turunnya harga saat panen raya dapat diminimalisir. Demikian yang dikatakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Rudi.

“Saat ini produksi pangan di Kabupaten Bojonegoro, utamanya padi sangat berlimpah. Pada 2021 produksi padi sebesar 824.723 ton setara dengan ketersediaan beras sebesar 487.846 ton. Namun besarnya produksi padi tersebut seringkali menjadi masalah ketika saat panen raya tiba. Yakni turunnya harga gabah di bawah Harga Pembelian yang ditentukan pemerintah,” jelas Rudi yang dikutip laman Infopublik, Rabu (13/7).

Rudi juga menjelaskan turunnya harga gabah tersebut, tidak lepas dari lahan pertanian di Bojonegoro yang luas. Untuk itu, DKPP sebelumnya juga telah menyiapkan asuransi gagal panen khusus bagi petani padi.

Asuransi tersebut diperuntukkan bagi petani pemegang Kartu Penerima Manfaat (KPM) yang telah mendaftar Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) melalui koordinator penyuluh pertanian masing-masing. Asuransi gagal panen menjamin produksi padi para petani Bojonegoro.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sidomulyo Desa Pilang Kecamatan Kanor, Sugeng menyampaikan besarnya harapan terhadap akan berdirinya BUMD Pangan Mandiri. Selain mengharapkan harga jual padi yang stabil, dirinya juga mengharapkan harga pupuk juga stabil.

Baca juga 5 kabupaten dengan produksi beras tertinggi

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung pangan di Jawa Timur (Jatim). Posisi Kabupaten Bojonegoro diurutan ketiga tertinggi di Jatim dengan luas lahan pertanian mencapai 78.487 hektar dan menghasilkan 737.397 ton Gabah Kering Giling (GKG). Untuk peringkat pertama yakni Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Ngawi.

Lihat video Produksi Beras