(Beritadaerah-Ekonomi) Ekonomi Indonesia triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 tumbuh sebesar 5,44 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,74 persen.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Mengesankan, Pasar Optimis — Domestic Market Outlook, 8-12 August 2022
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp4 919,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2 923,7 triliun.
Ekonomi Indonesia triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,72 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,15 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 32,00 persen.
Baca juga :Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022 Tetap Menguat di Tengah Tren Perlambatan Global
Penguatan ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2022 terlihat pada semua wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama dengan peranan sebesar 56,55 persen dari ekonomi Nasional, dengan kinerja ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,66 persen (y-on-y) dibanding triwulan II-2021.
Pertumbuhan ekonomi ini dikatakan oleh Sri Mulyani pertumbuhan ekonomi sudah impresif, selengkapnya Menkeu mengatakan, “Seperti kemarin dilihat dari pertumbuhan ekonomi di Kuartal II yang mencapai 5,44% dan ini adalah pertumbuhan yang impresif tinggi, karena tahun lalu di Kuartal II itu pertumbuhannya cukup tinggi di 7,1,” katanya.
“Jadi baseline-nya sudah tinggi tahun lalu di Kuartal II dan tahun ini bisa 5,44%. Bahkan (itu) di atas perkiraan optimistis kami 5,2%, ternyata 5,44%,” imbuh Sri Mulyani.
Ekonomi Indonesia tetap perlu dijaga mengingat situasi global yang masih tidak menentu, Sri Mulyani menambahkan pentingnya pemerintah merealisasikan anggaran belanjanya. “Bapak Presiden minta untuk tahun 2022 ini seluruh kementerian lembaga fokus merealisir belanja pemerintah dan terutama dipakai untuk membeli produk-produk lokal,” demikian disampaikan oleh Menkeu.