(Beritadaerah-Nasional) Indonesia kembali berperan dalam konteks global. Jika tahun 2022 Indonesia dipercaya sebagai Presidensi G20, maka Indonesia akan menjadi tuan rumah atau chairmanship ASEAN untuk tahun 2023.
Menkeu pada Acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Indonesia Tahun 2022 yang dilaksanakan secara hybrid, Senin (08/08) sampaikan bahwa tahun depan pada saat kita akan menjadi chairmanship, kita mengusung tema recovery rebuilding, digital ekonomi, dan sustainable finance atau sustainability. Ini adalah tema yang akan terus berulang karena memang ini adalah tema-tema yang sangat relevan dengan tantangan ekonomi saat ini dan suasana geopolitik serta perubahan tren global yang sedang terjadi.
Menkeu menyatakan bahwa keketuaan ASEAN akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk ikut serta mengatasi berbagai tantangan maupun risiko dalam pemulihan ekonomi global, termasuk menciptakan ekonomi kawasan yang lebih kuat dengan landasan yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Menkeu jelaskan bahwa kita akan terus mendukung dan mendorong agar kerja sama di ASEAN juga tidak hanya bersifat pembahasan policy yang besar, namun juga mencakup dukungan dan afirmasi serta perkuatan terhadap pelaku ekonomi, terutama pelaku ekonomi skala kecil.
Sama halnya dengan Presidensi G20, kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2023 dapat menjadi momentum untuk menurunkan konflik dan tensi politik dunia. Ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Semakin Indonesia bisa ikut mendorong kerja sama dan menurunkan tensi dunia, maka Indonesia seperti yang diamanatkan di dalam undang-undang dasar kita bahwa Indonesia sebagai sebuah negara merdeka ikut bertanggung jawab menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial serta kemerdekaan.
Skema KPBU Menjadi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur