(Beritadaerah – Jakarta) Berkontribusi meningkatkan kualitas layanan jalan nasional di Indonesia, PT Brantas Abipraya (Persero) terus bekerja cepat, bersinergi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi lainnya menyelesaikan proyek Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim), proyek yang dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini diimplementasikan melalui PT Jalintim Adhi-Abipraya, BUMN ini pun optimis selesaikan proyek ini tahun 2023.
“Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja. Di sini Brantas Abipraya mengerjakan ruas jalan dengan total panjang 10,58 km dan ditargetkan tuntas pada tahun depan” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Anas menambahkan, pada pengerjaan proyek ini Brantas Abipraya mengerjakan empat ruas jalan, yang terdiri dari Ruas Jalan Soekarno – Hatta dengan panjang 3,17 km, lalu pengerjaan Ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara sepanjang 3,15 km, Ruas Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dengan panjang 1,36 km, dan pengejaan ruas Jalan Srijaya Raya yang memiliki panjang 2,90 km.
Preservasi Jalintim ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 982,4 miliar, dengan total panjang jalan yaitu 29,87 kilometer yang terdiri dari enam ruas, masa konsesi proyek ini selama 15 tahun. Adapun rincian masa konsesi yakni 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan, Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40 persen.
Proyek ini merupakan langkah strategis Brantas Abipraya yang dikenal champion dalam pembangunan bendungan sebagai dukungan ke Pemerintah dalam upaya inovasi memajukan mutu dari kondisi jalan nasional. Nantinya diharapkan dengan adanya preservasi Jalintim ini, konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah dapat ditingkatkan.
“Proyek ini merupakan bukti nyata komitmen Brantas Abipraya yang selalu ada untuk Indonesia dengan menghadirkan infrastruktur unggul yang dikerjakan dengan tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penggunanya. Nantinya jalan yang akan menghubungkan Palembang-Jambi ini juga akan memiliki peran yang sangat penting sebagai jalur logistik,” tutup Anas.