(Beritadaerah – Temanggung) Cara unik dilakukan petani tembakau di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Mereka menggelar upacara bendera di tengah hamparan ladang tembakau memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Rabu (17/8).
Selain petani yang mengenakan pakaian adat Jawa, turut terlibat pula perangkat desa, pelajar sekolah dasar, dan ratusan komunitas pecinta sepeda motor gede (Moge) yang tergabung dalam “Brotherhood”.
Kepala Desa Wonosari Agus Parmuji mengatakan, upacara bendera tersebut digelar sebagai wujud rasa bangga mereka terhadap ibu pertiwi, tanah air, bangsa, dan negara. Ini sekaligus sebagai bentuk rasa syukur petani yang selama ini telah mendapatkan berkah berupa tanah yang subur serta panen yang melimpah ruah.
Sementara itu, dipilihnya ladang tembakau kali ini bukannya tanpa alasan. Menurutnya, ini merupakan simbol pengharapan agar para petani dapat berdaulat hidup di negara yang sangat kaya.
“Lahan pertembakauan dipilih, karena ada sebuah makna dan pengharapan besar. Yakni agar di negeri yang subur, serta kaya raya ini para petani dapat lebih berdaulat. Kami juga berharap agar di masa mendatang bangsa ini dapat menjadi bangsa yang lebih besar dan makmur,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, momentum perayaan kemerdekaan tahun ini dapat dimaknai pula dengan kemerdekaan petani tembakau agar hasil panen yang diperoleh melimpah serta membawa segudang rezeki.
Sementara itu, Vice President Brotherhood, Lanang (43) mengaku terdapat sedikitnya 100 pemotor yang ikut dalam upacara bendera di tengah lahan tembakau kali ini. Mereka berasal dari berbagai penjuru wilayah di tanah air.
“Sebuah kesan mendalam bagi kami bisa ikut terlibat dalam prosesi peringatan HUT RI ke-77 dengan upacara di tengah lahan tembakau bersama para petani di Desa Wonosari,” bebernya.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan peluncuran program “Jelajah Negeri Tembakau” yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun 2023 mendatang. Selain itu, sebagai simbol kemerdekaan, terdapat pula 17 orang pendaki yang akan mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Sumbing via jalur pendakian di desa tersebut.