(Berita Daerah – Jakarta) Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menggelar kegiatan bakti nelayan pada Festival Maelo Pukek yang berlangsung di Pantai Purus, Padang (21/8).
Sebanyak 250 paket perbekalan melaut diserahkan untuk nelayan Pada kegiatan tersebut. Bantuan tersebut diberikan kepada Kelompok Nelayan Kasiak Angek Puruih untuk memenuhi kebutuhan selama melaut.
M. Zaini Hanafi (Direktur Jenderal Perikanan Tangkap) di sela-sela Festival Maelo Pukek mengatakan kegiatan bakti nelayan rutin dilakukannya sejak awal pandemi hingga saat ini. Menurutnya langkah ini menjadi bukti hadirnya pemerintah di tengah nelayan.
Zaini. mengatakan Di kegiatan ini tidak hanya penyerahan bantuan saja, kita sisipkan juga dialog. Belanja permasalahan apa saja yang kerap dialami nelayan, bisa jadi masukan kita kedepannya,”
festival Maelo Pukek yang menjadi rangkaian gelaran Exploring Mandeh Road to Bulan Cinta Laut, Zaini juga mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menarik pukek bersama nelayan, serta meresmikan Kampung Elo Pukek di Pantai Purus Kota Padang.
Maelo pukek merupakan tradisi nelayan Minangkabau yang menunjukkan kebersamaan dan kegotongroyongan. Tradisi Maleo pukek telah dilakukan hampir sepanjang pesisir Sumatera Barat. Ikan tangkapannya berupa Layur, Sarai, dan Gambolo.
Pukek merupakan pukat (jaring) tarik pantai yang biasanya ditarik secara berkelompok, terdiri atas 10 sampai 15 orang. Jaring ditebar sejauh 100-200 meter dari bibir pantai menggunakan kapal kemudian ditarik bersama-sama dari pantai.
Kearifan lokal nelayan tersebut menjadi wujud syukur para nelayan akan anugerah alam yang selalu memberi. Selain itu juga menjadi daya tarik wisata karena keunikannya.
Tak selalu ikan yang didapat, sampah laut pun turut terjerat jaring pukek. Menurut nelayan setempat, selain menangkap ikan, maelo pukek juga turut membersihkan laut dari sampah.
“Ada sampah plastik, ranting kayu dan dedaunan. Kadang jaring rusak kena sampah, Ini juga menjadi salah satu cara kami untuk mengambil sampah di sekitaran pantai,” ungkap Ermendra, salah seorang nelayan setempat.
Jimmy A/Journalist/AND
Editor: Jimmy A
Sumber: Humas KKP