(Beritadaerah – Nasional) Perempuan di Indonesia saat ini perannya menjadi semakin signifikan, dimana sebanyak 61% sudah memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional dan sekitar 50% dari 60 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dimiliki oleh perempuan Indonesia.
Hal ini menjadi sangat penting mengingat UMKM di Indonesia sanggup menyerap 96,9% tenaga kerja. Dengan alokasi Program KUR dan Kartu Prakerja , Pemerintah juga terus mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada saat memberikan sepatah dua patah kata secara virtual dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh B20 berjudul “B20-G20 Dialogue: Women in Business Action Council” pada Selasa (23/8/2022).
Sehubungan dengan peran penting perempuan ini, dikatakan oleh Airlangga, B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC) akan dapat menghasilkan inisiatif baru yang disebut “One Global Women Empowerment (OGWE)”.
Ditambahkannya, inisiatif OGWE merupakan sebuah platform strategis yang didedikasikan untuk memenuhi tujuan mendukung penambahan UMKM khususnya yang dimiliki oleh perempuan, memelihara kepemimpinan digital oleh perempuan, dan mempromosikan tempat kerja yang aman dan tidak diskriminatif.
Kebijakan yang tepat harus inklusif, artinya kita tidak boleh meninggalkan siapa pun, termasuk yang pertama dan terutama,adalah kaum perempuan.
Oleh karena itu Menko Airlangga sangat menyambut positif kinerja B20 WiBAC. Dalam beberapa bulan terakhir ini sejak dimulainya Presidensi G20 Indonesia, B20 sudah menjadi engagement group yang teraktif.
Kesinambungan tersebut sangatlah perlu karena dengan masuknya peran perempuan dalam perekonomian, PDB global diprediksi akan tumbuh sebesar USD28 triliun. Oleh sebab itu, ketahanan ekonomi global terhadap guncangan di masa depan bisa semakin diperkuat. Hal tersebut bisa menjadi added capacity terhadap kesepakatan G20 yang dicapai dalam Finance Track yakni FIF Pandemic PPR senilai total USD1,3 miliar.
Pada masa pandemi Covid-19, Pemerintah sudah banyak memberikan dukungan terhadap aktivitas bisnis yang dipegang oleh perempuan dan memberikan pelatihan digital bagi perempuan untuk dapat membangun bisnis baru pasca pandemi. Ini adalah hasil nyata dari usaha Pemerintah dalam mendukung perempuan agar lebih cepat pulih.
Saat era digital seperti ini, teknologi dan internet faktor yang sang at krusial bagi pengusaha perempuan dalam mempercepat pengembangan bisnisnya. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital menjadi sangat penting. Namun di sisi lain, kesenjangan digital gender dalam mengakses internet masih cukup tinggi di negara-negara kurang berkembang yang mencapai 32,9%.
Oleh sebab itu, Menko Airlangga mengharapkan agar inisiatif OGWE tidak menbiarkan kondisi ini dan dapat mengajukan kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang, sejumlah program nyata untuk memberikan akses yang sama ke teknologi, pelatihan digital, serta keamanan online
Menko Airlangga mengulangi komitmen Presidensi G20 Indonesia untuk mencapai Brisbane Goals 2014 bagi pengurangan kesenjangan gender dalam tingkat partisipasi pasar tenaga kerja sebesar 25% pada tahun 2025. Komitmen ini bertujuan membawa 100 juta perempuan ke pasar tenaga kerja, meningkatkan pertumbuhan global, mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan, serta melawan kontraksi tenaga kerja di aging countries. Semua ini merupakan solusi menuju pemulihan perekonomian yang lebih kuat .