(Beritadaerah – Banyuwangi) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pemuda dan mahasiswa untuk menggeluti Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Hal ini sebagai upaya menghadapi berbagai krisis global. Mulai dari krisis pangan, energi hingga keuangan.
“Ada satu prediksi yang disampaikan oleh Jack Ma yang perlu kita simak. Pada 2030 nanti, menurut CEO Alibaba itu, 80 persen perekonomian global terdiri dari small businness atau UMKM,” ungkap Khofifah saat mengisi sarasehan PKC PMII Jawa Timur di Pendopo Banyuwangi, Selasa (23/8/2022).
Masih mengutip pendapat konglomerat asal Tiongkok itu, Khofifah menyebutkan, bahwa 99 persen dari ekonomi tersebut dilakukan secara online dan 85 persen lewat e-commerce. “Prediksi-prediksi tersebut perlu kita cermati untuk mempersiapkan langkah kita ke depan,” imbuh Khofifah.
Lebih jauh Khofifah mendorong para pemuda untuk ikut bersama-sama memiliki bekal dan kesiapan menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu ia berpesan kepada mereka agar jangan pesimis menghadapi tantangan ini tapi membangun optimisme dan terus menggali potensi diri dengan melakukan banyak inovasi dan improvisasi serta sinergi.
“Mari kita lakukan pemetaan seberapa banyak kita punya potensi baik itu SDA maupun SDM untuk bisa memberikan penguatan di sektor pangan, sektor energi maupun sektor keuangan,” ajaknya.
Hal yang sama juga ditekankan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Menurutnya, saat ini Banyuwangi sedang fokus memperkuat ekonomi arus bawah. “Di tengah situasi pandemi seperti saat ini, kita harus fokus. Fokus pada satu hal yang berdampak luas. Jika dulu eranya Pak Anas, Banyuwangi menjadikan pariwisata sebagai umbrella, kini kami fokus mengembangkan UMKM,” ujar Ipuk.
UMKM sebagai manifestasi ekonomi arus bawah, menurut Ipuk, terbukti ampuh dalam menghadapi krisis ekonomi pada saat pandemi tersebut. “Dengan berbagai kebijakan penguatan UMKM yang kita lakukan, mulai dari UMKM Naik Kelas, ongkir gratis hingga Teman Usaha Rakyat, alhamdulillah, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Banyuwangi lebih cepat dan angka kemiskinan bisa ditekan,” terangnya.
Oleh karena, Ipuk mengajak seluruh pemuda dan mahasiswa, untuk terlibat dalam pengembangan UMKM. Ada banyak sarana yang telah disiapkan oleh pemerintah, baik di Provinsi ataupun di Kabupaten. “Bagi yang di Banyuwangi bisa ikut pelatihan ketrampilan yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja Kemenaker di Banyuwangi dengan Pemkab. Ada banyak pelatihan bersertifikat yang bisa diikuti secara gratis,” sebutnya.
Selain itu ada program Jagoan Bisnis dan Jagoan Tani yang menjadi inkubator bagi anak muda Banyuwangi untuk menjadi seorang wirausahawan. “Saya berharap nanti sahabat-sahabat PMII, khususnya yang dari Banyuwangi, bisa terlibat dalam program-program ini,” harapnya.
Turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi, Sekda Kab. Banyuwangi, Forkopimda Kab. Banyuwangi, Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Bid. Kesra, Ketua Umum PKC PMII Jatim, IKA PMII Banyuwangi dan Pengurus Cabang PMII se- Jawa Timur.