(Beritadaerah – Samarinda) Pemprov Kaltim terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam upaya membuka aksesibilitas wilayah dan konektivitas wilayah, sesuai misi ketiga Visi Berani untuk Kaltim Berdaulat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan saat ini jajarannya terus bekerja keras mengejar target 78 persen jalan dalam kondisi mantap pada 2023 nanti.
Meski diakuinya, untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan di Kaltim bukan pekerjaan mudah dan memerlukan waktu yang lama, karena luasnya wilayah di Bumi Etam ini.
“Saat ini sudah mencapai 75 persen, dan kita akan terus berusaha maksimal, agar selesai sesuai dengan target yang ditentukan,” kata Fitra Firnanda, Minggu (28/8/2022).
Panjangnya ruas jalan di wilayah Kaltim menjadi permasalahan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kaltim. Alokasi anggaran yang tersedia, belum mencukupi untuk mengcover sejumlah proyek perbaikan maupun peningkatan kualitas jalan di Kaltim.
Sebagai gambaran, jalan yang berstatus jalan provinsi mencapai 895 km, sementara panjang ruas jalan nasional yaitu sepanjang 1.710 km dengan rata-rata lebar 6,8 meter.
“Dari prosentase sebesar 75 persen atau sekitar 600 km memang dalam kondisi mantap, sisanya sepanjang 200 km lebih kondisinya rusak berat dan rusak ringan,” ucap Fitra.
Ruas jalan dengan kondisi rusak ringan dan berat, utamanya terletak pada poros Simpang Kaliorang hingga Talisayan, berlanjut dari Talisayan sampai ke Tanjung Redeb.
Ruas jalan provinsi yang saat ini dalam kondisi mulus, yaitu poros Muara Badak-Sambera.
Tidak hanya itu, ruas jalan Simpang Muara Badak – Bontang hingga Muara Badak, kondisi jalan juga mulus.
Perbaikan juga dilakukan pada poros Simpang Lembuswana – Sebulu, Kutai Kartanegara sepanjang 66 km dan ditargetkan akan tuntas pada 2023.
Untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak tersebut, lanjut Fitra, Dinas PUPR-Pera melalui Bidang Bina Marga mengalokasikan anggaran sebesar Rp550 miliar.
Gubernur Kaltim Isran Noor dalam kunjungan kerjanya ke wilayah utara Desember tahun lalu, melakukan peninjauan proyek perbaikan jalan poros Talisayan – Tanjung Redeb Kabupaten Berau.
Isran mengatakan, poros jalan sepanjang 130 km itu, dilakukan perbaikan dengan cara rekontruksi (semenisasi). Panjang jalan yang sudah direkontruksi saat itu sudah mencapai 20 km.
“Rekontruksi jalan ini terus dilanjutkan dengan prioritas jalan yang rusak parah terlebih dahulu,” kata Isran didampingi Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, Kepala Dinas PUPR-Pera AM Fitra Firnanda dan Bupati Berau Sri Juniarsih.
Selain perbaikan jalan pesisir selatan di wilayah Kabupaten Berau ini, Pemprov Kaltim juga melakukan perbaikan sejumlah jembatan, yaitu jembatan Sambaliung dan jembatan Talisayan. Pasalnya dua jembatan tersebut sudah mulai rusak dan membahayakan pengendara yang melintasi. Alokasi anggarannya melalui Bina Marga Dinas PUPR-Pera Kaltim sebesar Rp84 miliar, masing-masing sebesar Rp20 miliar untuk perbaikan jembatan Sambaliung dan Rp2 miliar untuk Jembatan Talisayan.
“Sisanya dipergunakan untuk perbaikan jalan,” ujar Kadis PUPR-Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda.
Untuk perbaikan jalan, merupakan proyek lanjutan yang sudah dikerjakan tahun sebelumnya. Jalan yang dimaksud yakni jalan dari arah Kecamatan Tanjung Redeb menuju Kecamatan Talisayan, jalan yang akan diperbaiki sepanjang 5 kilometer dengan menggunakan proses lelang dan swakelola.
Pemeliharaan jalan provinsi dialokasikan melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemeliharaan Infrastruktur PU Wilayah III Kaltim. Yakni sebesar Rp18 miliar untuk pemeliharaan dan Rp12 miliar untuk rehabilitasi. Total anggaran senilai Rp30 miliar untuk jalan dari Tanjung Redeb ke pesisir selatan Berau.