(Beritadaerah – Jakarta) Forum transisi energi G20 yang ke-3, The 3rd Energy Transitions Working Group (ETWG), di Nusa Dua Bali, menjadi gelaran ketiga diskusi terkait transisi energi pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Selama dua hari sidang berlangsung, anggota G20 intensif membahas tiga pilar utama transisi energi, yaitu akses, teknologi, dan pendanaan untuk percepatan transisi energi dan pencapaian tujuan global, baik Sustainable Development Goal 7 (SDG7) maupun pencapaian target pengendalian perubahan iklim.
“Semua negara G20 sepakat atas tiga pilar transisi energi. Ini tentu menjadi sinyal positif kepada komunitas global bahwa G20 memiliki ambisi dan komitmen sebagai bagian dari solusi atas masalah global untuk 1) mendukung pemulihan ekonomi global dari pandemi, 2) mempercepat kemajuan transisi menuju sistem energi yang lebih bersih secara berkeadilan, 3) mendorong tercapainya akses energi modern yang terjangkau, handal, dan berkelanjutan serta, 4) upaya menekan emisi global, 5) dan meningkatkan ketahanan energi untuk mitigasi berbagai resiko yang menyebabkan terganggunya kehandalan suplai dan ketidakstabilan pasar energi” ujar Chair of ETWG, Yudo Dwinanda Priaadi saat melakukan konferensi pers ETWG-III di Hotel Grand Hyatt, Bali, Kamis (1/9).
Secara konkret, sambung Yudo, persidangan forum ETWG-III juga mendorong adanya pernyataan bersama dari para menteri energi pada Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM). “Kami sangat bersyukur, di ETWG semua negara menunjukkan kesungguhan untuk mencapai konsensus atas berbagai isu sebanyak mungkin. Ini penting untuk, memberikan sinyal bagi komunitas global bahwa G20 sebagai economic powerhouse berkomitmen untuk mendukung pemulihan ekonomi global sekaligus melakukan percepatan transisi energi,” ujar Yudo.
Di sisi lain, persidangan transisi energi G20 kali ini juga berhasil merumuskan prinsip-prinsip dasar dalam mempercepat transisi energi yang disebut Bali COMPACT Forum ETWG.
“Bali COMPACT merupakan prinsip dasar yang disepakati negara G20 dalam melaksanakan percepatan transisi energi. Prinsip dasar percepatan transisi yang dihasilkan di Bali, akan menjadi pondasi yang kokoh dan acuan bagi negara G20 dalam percepatan transisi energi yang dilakukan. Prinsip ini kemudian diterjemahkan dalam Bali Energy Transitions Roadmap dalam kerangka tiga pilar transisi energi dengan dukungan dari organisasi internasional yang menjadi knowledge partners ETWG. Peta jalan ini akan menjadi kerangka aksi dalam proses percepatan transisi energi yang diinisiasi Indonesia dan diharapkan dapat dilanjutkan dan diperkaya oleh Presidensi G20 berikutnya yang secara berurutan dipegang oleh 3 (tiga) negara berkembang yaitu India, Brazil, dan Afrika Selatan,” jelas Yudo.
“Di sini kita membahas bahwa transisi energi jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Transisi energi dilakukan secara berkeadilan dengan mempertimbangkan keterjangkauan harga, inklusifitas jenis energi dan teknologi, serta memastikan memberikan manfaat bagi semua kelompok masyarakat yang terdampak. Maka dari itu, saat ini kita menyusun kesepakatan bersama dengan tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi masing-masing negara bagaimana kolaborasi di G20 bisa terjadi secara sinergis,” tambahnya.