(Beritadaerah – Jakarta) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung investasi baru industri Airconditioning (AC) sebesar Rp 3,3 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta unit per tahun dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.600-2.500 orang.
Saat ini sektor industri manufaktur semakin bergeliat seiring dengan komitmennya merealisasikan investasi, meningkatkan kapasitas dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Kinerja positif itu misalnya tercermin dari realisasi penanaman modal sektor industri yang mencapai Rp 230,8 triliun atau berkontribusi sebesar 39,5 persen dari total nilai investasi yang menembus Rp 584,6 triliun pada semester I tahun 2022.
“Sektor industri manufaktur nilai investasinya meningkat dari Rp 167,1 triliun pada semester I-2021, menjadi Rp 230,8 triliun di semester I-2022 atau naik signifikan sebesar 38 persen,” kata Agus dalam siaran persnya, Minggu (4/9).
Sebelumnya, Direktur PT. Daikin Airconditioning Indonesia menemui Menperin pada Rabu (30/8), untuk berdiskusi rencana investasi dan bisnis Daikin di Indonesia. Saat ini, sejumlah perusahaan dari PT. Daikin Global di Indonesia yang telah melakukan produksi, yaitu PT. Daikin Manufacturing Indonesia dengan produksi AC tipe ducting (lebih dari 5 HP) dan Air Handling Units (AHU).
Investasi baru dari Daikin, yaitu PT Daikin Industries Indonesia, akan memproduksi AC rumah tangga pada semester II-2024. Nilai investasi dari pembangunan pabrik AC yang berlokasi di GIIC Industrial Parks Bekasi tersebut adalah Rp 3,3 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta unit per tahun. Melalui investasi ini, diperkirakan Daikin mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.600-2.500 orang.
Sejalan dengan investasi AC dari Daikin tersebut, Menperin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk produk AC, baik untuk rumah tangga maupun AC komersial. Terlebih lagi Daikin merupakan merek besar dengan predikat market leader untuk pasar AC di Indonesia. Tentu hal ini menjadi langkah yang tepat bagi Daikin maupun brand besar lain untuk segera menanamkan modal dan berproduksi di Indonesia.
Sementara itu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menegaskan tentang keseriusan Kemenperin dalam hal menjaga iklim investasi baru agar tetap berkembang dan mampu menyeimbangkan trade balance sektor elektronika.