Pemprov Jabar Gelar Operasi Pasar Khusus untuk Tekan Inflasi

(Beritadaerah – Bandung) Akibat penyesuaian tarif bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku secara nasional telah memberikan dampak dan inflasi. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan menggelar operasi pasar khusus untuk komoditas telur ayam, untuk menekan terjadinya inflasi. Demikian yang disampaikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (13/9).

“Jadi dalam rapat koordinasi terkait dampak kenaikan BBM terhadap inflasi yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, ada penekanan terkait. Khusus untuk Jawa Barat menekankan masalah cuma di telur saja,” kata Gubernur Ridwan Kamil yang akrab dipanggil Kang Emil.

Menurut Ridwan, pada rapat yang digelar secara daring tersebut, Presiden Joko Widodo mengizinkan Jabar untuk membeli langsung telur ayam untuk kembali di jual ke masyarakat dalam bentuk operasi pasar khusus. Hal itu dilalukan karena dikhawatirkan, komoditas telur ayam akan menjadi penyumbang besar inflasi.

Dijelaskan juga oleh Kang Emil bahwa Jabar diberi izin membeli telur yang ongkosnya ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),  kemudian disalurkan sehingga mengurangi biaya kemahalan dari sumber-sumber pasokan. Apabila pembelian ini terealisasi, maka pihaknya akan menggunakan kembali sistem penjualan minyak goreng via online dengan menggunakan aplikasi SapaWarga yang sukses beberapa waktu lalu. Hal ini telah menjadi standar Jawa Barat mengendalikan yang namanya kemahalan harga. Penjualan via aplikasi ini rencananya akan kembali dilakukan BUMD Agro Jabar.

Terakhir, Gubernur Ridwan memastikan harga jual tidak akan mahal dan membebani warga. Sehingga nanti Pemprov Jabar melakukan jual beli dengan rakyat tapi tidak mengambil untung sekadar untuk mengatasi harga.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar, Moh Arifin Soedjayana menambahkan, hingga saat ini stok dan produksi ayam dari wilayah Jabar dan luar daerah seperti Kendal dan Blitar masih lancar. Untuk pasokan aman, dari check point di Banjar distribusi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur itu tidak ada kendala, kami  pantau masih stabil.

Meskipun ketersediaan dan pasokan aman, Arifin menilai kekhawatiran harga telur kembali naik dan menjadi penyumbang inflasi harus diantisipasi. Kondisi harga telur ayam sendiri beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp 29 ribu per kilogram, dan saat ini sudah kembali turun di angka Rp 24-25 ribu per kilogram.

Sebelumnya juga Pemprov Jabar telah menerima penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Darah (TPID) Provinsi Terbaik Wilayah Jawa-Bali melalui Program Petani Milenial.