(Beritadaerah – Jakarta) Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2022 yang mencapai USD 27,91 miliar menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pencapaian itu, memecahkan rekor ekspor tertinggi sebelumnya pada April 2022 yang mencapai nilai USD 27,32 miliar.
Kinerja ekspor pada Agustus lalu hingga mencapai angka fantastis itu, ditopang oleh ekspor nonmigas Indonesia senilai USD26,19 miliar dan ekspor migas sebesar USD 1,72 miliar. Secara rinci, ekspor Agustus 2022 meningkat sebesar 9,17 persen (MoM). Total ekspor pada Agustus 2022 meningkat 30,15 persen (YoY).
Sementara itu, total ekspor selama periode Januari—Agustus 2022 mencapai USD194,60 miliar atau meningkat 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 35,24 persen (YoY) menjadi USD 183,73 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 38,58 persen (YoY).
Disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, melalui keterangan persnya, Minggu (18/9), bahwa pertumbuhan ekspor yang tinggi ini didorong oleh kenaikan signifikan pada ekspor migas sebesar 64,46 persen dan ekspor nonmigas yang naik sebesar 28,39 persen.
Ditinjau dari strukturnya, ekspor sektor industri mendominasi pada Agustus 2022 dengan kontribusi mencapai 70,91 persen dari total ekspor Indonesia dan mengalami kenaikan 13,49 persen (MoM).
“Tingginya kontribusi serta peningkatan ekspor sektor industri merupakan wujud dari kualitas ekspor Indonesia yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing. Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekspor sektor industri tersebut dalam mendorong kinerja ekspor nasional tahun 2022,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Pada Agustus 2022, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi dibanding Juli 2022 (MoM) yakni lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 25,40 persen, besi dan baja (HS 72) naik 14,38 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik 21,16 persen, serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 11,54 persen.
Disampaikan juga oleh Mendag, dalam kondisi penurunan harga komoditas besi dan baja (HS 72) dan lemak dan minyak nabati (HS 15), permintaan atas ekspor kedua komoditas tersebut mengalami peningkatan dan menjadi pendorong ekspor nonmigas Indonesia di bulan Agustus 2022.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia selama Agustus 2022. Nilai ekspor nonmigas pasar utama tersebut mencapai USD 11,22 miliar dengan kontribusi sebesar 58,65 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.
Adapun beberapa pasar utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada bulan Agustus 2022 (MoM), yaitu Tiongkok naik 22,61 persen, India naik 9,10 persen, dan Malaysia naik 8,06 persen.