Ganjar Buka Bootcamp 150 Pelaku UMKM Desa Seluruh Jawa Tengah

(Beritadaerah – Semarang) Seusai membuka acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia yang digelar di Desa Wisata Kandri, Semarang pada Selasa (20/9), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pelatihan tersebut menjadi cara untuk mengedukasi, sehingga UMKM di provinsi ini dapat naik kelas.

Hadir dalam bootcamp, sekitar 150 orang yang terdiri dari 100 pelaku UMKM dari desa di seluruh Jawa Tengah dan 50 pemuda penggerak ekonomi, terpilih mengikuti bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia.

“Ini cara kita mengedukasi mereka sehingga kalaulah UKM kita itu mau berkembang, jadi harus naik kelas. Tadi sudah disampaikan cara jualan online seperti apa, kredibilitas diuji, pemesan itu harus bisa mendapatkan pesanannya sesuai dengan yang diharapkan dengan waktu yang oke. Maka tadi terima kasih, mereka sudah diajari memotret, memfoto produknya, diajari bagaimana on board, bagaimana packaging, bagaimana me-manage. Saya kira mereka perlu tahu. Itu yang paling penting,” kata Ganjar yang dikutip laman Jatengprov, Rabu (21/9).

Ganjar menjelaskan, pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM juga terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Ruang-ruang yang menjadi meeting point untuk berbagi pengalaman dan belajar tentang digital marketing,  seperti Hetero Space, juga telah disediakan. Tinggal kemauan dari pelaku UMKM untuk mengaksesnya.

Ditambahkan oleh Ganjar, berdasarkan pengalaman yang didapat dari pertemuan-pertemuan dengan pelaku UMKM, masalah pertama yang dihadapi para pelaku, adalah product knowledge. Hal ini terkait apakah produk mereka bagus atau tidak. Menurut Ganjar, itu membutuhkan penilaian yang adil dan objektif.

Masalah berikutnya, adalah permodalan. Untuk hal ini, pemprov telah mencoba membuka dan mempermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM. Perbankan digandeng untuk dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah, agar dapat menyelesaikan masalah ini. Termasuk menggandeng Baznas dan CSR, untuk memberikan pelatihan dan akses modal.

Untuk pengembangan digital marketing ini, Ganjar juga menggandeng anak-anak muda melalui Hetero Space. Anak-anak muda ini memiliki kreativitas dan dapat memberikan review produk dengan sangat bagus.

Sementara itu Direktur Eksekutif Lazada, Ferry Kusnowo, mengatakan, perkembangan penjual yang masuk ke marketplace Lazada dalam setahun terakhir, meningkat pesat. Peningkatan terbesar justru terjadi saat pandemi, di mana orang-orang banyak melakukan jual beli secara online.