(Beritadaerah – Info Daerah) Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa yang juga dimiliki oleh UMKM. Ditekankan pentingnya inovasi dan modifikasi produk di lingkup UMKM oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono agar industri perikanan Indonesia maju dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi dalam bidang perikanan tangkap maupun budidaya.
Sosialisasi Mutu dan Nilai Tambah Produk Perikanan dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi di Kabupaten Purwakarta dibuka oleh Direktur Jenderal (Plt) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Ishartini. Dijelaskan keberadaan UMKM penting bagi perekonomian nasional, dampaknya akan semakin bertambah apabila setiap UMKM perikanan mengolah produk dengan inovasi dan modifikasi. Secara ekonomi akan meningkatkan nilai tambah secara bisnis.
Dalam kegiatan ini, ditegaskan oleh Ishartini UMKM dampaknya akan semakin nyata dengan adanya inovasi mengolah produk yang dimodifikasi. Jumlah unit pengolah ikan (UPI) mikro kecil dari data BPS (Badan Pusat Statistik) adalah 62.389 unit. Jmlah UPI menengah besar sesuai data Ditjen PDS banyaknya adalah 1.619 unit.
Penting menerapkan cara menangani dan mengolah ikan yang baik, agar mencapai Prosedur Operasi Standar Sanitasi. Dengan bukti jaminan melalui Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau Sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP).
Lebih lanjut Ishartini menjelaskan pondasi sistem manajemen keamanan pangan secara internasional yang menjadi instrumen dasarr adalah melalui sertifikat GMP untuk melindungi kesehatan konsumen.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang juga hadir dalam acara sosialisasi ini mengingatkan perlu disadari UMKM agar bisa survive dan mengembangkan usahanya dengan mementingkan branding dan packaging. Dalam globalisasi penambahan digitalisasi untuk mengembangkan pola konsumsi ikan agar punya kualitas.