(Beritadaerah – Batang) Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan groundbreaking pabrik Wavin, di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Senin (3/10). Dalam kesempatan ini Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambertus Christiaan Grijns, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Pj. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, investasi saat ini menjadi rebutan banyak negara. Sebab dalam situasi dunia yang sedang sulit semua, investasi dapat memberikan nilai tambah, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan. Penerimaan negara, baik dalam bentu pajak maupun cadangan devisa, akan muncul.
“Dulu kita impor, setelah ada pabrik jadi impor sudah tidak ada lagi. Di Jateng tercipta lapangan kerja yang tidak kecil. Inilah yang terus akan kita kejar, investasi apapun karena sekali lagi itu menciptakan lapangan kerja. Pajak menambah penerimaan negara. Ini juga men-trigger perekonomian negara,” kata Jokowi yang dikutip laman Jatengprov, Senin (3/10).
Sedangkan menurut Gubernur Ganjar banyaknya investasi yang saat ini sudah masuk ke Jawa Tengah adalah bukti kepercayaan investor kepada Indonesia. Kita senang sekali di tengah situasi ekonomi yang lagi sulit, ternyata kepercayaan investor cukup bagus dan masuk di Batang, Jawa Tengah. Menurut saya itu menunjukkan kepercayaan Indonesia di kancah luar, bahwa kita negara yang siap dalam situasi apa pun dan kondusif, sehingga investasi masuk.
Ditambahkan oleh Ganjar, Wavin merupakan anak usaha Orbia dan bergerak pada bidang bangunan dan infrastruktur. Wavin menjadi salah satu dari 10 perusahaan besar dunia, yang sudah berinvestasi di Ground Batang City. Perusahaan asal Belanda itu akan mendirikan pabrik di lahan seluas 20 hektare di areal Grand Batang City. Pabrik itu ditargetkan mulai beroperasi pada 2024.
Menurut laporan Kementerian Investasi/BKPM pada 23 November 2020, komitmen investasi Wavin tercapai dalam pertemuan di Den Haag, Belanda, pada 11 November 2020. Dalam laporan itu disebutkan pula nilai investasi Wavin di Indonesia sebesar 125 juta dolar AS (sekira Rp 1,9 triliun berdasarkan kurs 3 Oktober 2022), dengan proyeksi penyerapan 400-500 tenaga kerja secara langsung.
Menurut Ganjar, masuknya investasi dari Wavin yang sudah melakukan groundbreaking bersama Presiden Jokowi, menunjukkan pada dunia jika investasi jalan terus, dan negara ini terpercaya untuk investasi. Dia menegaskan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, kalau negara itu tidak dipercaya, maka tidak akan mungkin ada investasi masuk dalam situasi ekonomi yang sulit seperti ini.
Berdasarkan laporan dari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, sudah ada 10 perusahaan yang berinvestasi dan dalam proses konstruksi di Grand Batang City atau KITB. Mulai dari pabrik baterai mobil listrik, kaca, alkes, dan lainnya. Bagi Ganjar, hal itu mendorong pemerintah daerah untuk segera menarik perusahaan-perusahaan lain yang sudah menjalin kerja sama, untuk masuk secepatnya.