Inisiatif Kebijakan Atasi Kerawanan Pangan Global dan Malnutrisi
(Photo: Kemenkeu)

Inisiatif Kebijakan Atasi Kerawanan Pangan Global dan Malnutrisi

(Beritadaerah–Nasional) Kementerian Keuangan bersama dengan Kementerian Pertanian RI menggelar Joint Finance and Agriculture Deputies Meeting (JFADM) untuk pertama kalinya di bawah Kepresidenan G20 Indonesia, pada 3 Oktober 2022.

Dalam acara perdananya, anggota G20 membahas Concept Note: Strengthening Global Collaboration to Tackle Food Insecurity and Malnutrition, sebagai sebuah inisiatif kolaborasi antara G20 Jalur Keuangan dan Jalur Sherpa yang ditujukan untuk membahas perkembangan terkini, mengidentifikasi solusi, dan arah ke depan dalam mengatasi kerawanan pangan global. Proposal tersebut mencakup beberapa hal sebagai berikut: kebijakan pembiayaan, intervensi sistem pertanian dan pangan, serta kebijakan perdagangan.

Pertemuan ini merupakan eskalasi dari pembahasan High-Level Seminar on Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity yang telah diselenggarakan sebelumnya pada bulan Juli 2022, sebagai respon atas isu kerawanan pangan yang berkembang saat ini serta urgensi untuk memperkuat kolaborasi global dalam mengatasinya.

Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk membuktikan bahwa G20 tetap menjaga semangat multilateralisme, mewujudkannya sebagai forum yang efektif dalam menjawab tantangan global, khususnya dalam mengatasi kerawanan pangan, dan menegaskan kembali dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan yang terbuka, transparan, inklusif, dapat diprediksi, dan non-diskriminatif, demikian perkataan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI, Kasdi Subagyono dalam sambutannya.

Senada, Suliman al-Khateeb, Wakil Menteri Pertanian Arab Saudi juga menekankan perlunya mengembangkan mekanisme tata kelola jangka panjang yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Kementerian Keuangan, Wempi Saputra mengatakan bahwa pertemuan ini akan menjadi momentum dalam mengatasi masalah ketahanan pangan.

Menanggapi itu, anggota G20 menyampaikan dukungan yang kuat untuk membawa inisiatif ini ke tingkat pertemuan yang lebih tinggi dengan tambahan beberapa masukan, diantaranya terkait dukungan penguatan kerja sama global, mendorong perdagangan yang terbuka, transparan, dan adil.

Hasil pertemuan JFADM pertama ini kemudian akan menjadi masukan untuk Pertemuan Gabungan Menteri Keuangan dan Pertanian G20/ Joint Finance and Agriculture Ministers’s Meeting (JFAMM) pertama pada FMCBG ke-4, yang akan diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian Pertemuan Tahunan IMF – World Bank Group di Washington D.C. pada pertengahan Oktober 2022.

Dengan dukungan dari seluruh anggota G20 dan organisasi internasional, Presidensi G20 Indonesia berkomitmen dan akan terus menyerukan aksi global untuk memastikan keterjangkauan pangan untuk semua dan mengatasi kerawanan yang ada dengan kolaborasi global, termasuk melalui bauran kebijakan fiskal dan sektoral.