Peternak Modern di Magelang Membuka Sekolah Petani Milenial

(Beritadaerah – Magelang) Peternakan yang dikelola oleh Rayndra Syahdan Mahmudin, pemuda 27 tahun itu telah sukses menjadi peternak berkonsep modern, dan didaulat sebagai Duta Petani Milenial Kementrian Pertanian RI. Walau usia Rayndra muda, tapi karya tak kalah melebihi batas.

Peternakan ini berawal 2016, mendapat bantuan program Pertumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian dari Kementrian Pertanian senilai Rp 30 juta. Bantuan tersebut berbentuk permodalan untuk bisnis peternakan kambing dan domba. Hal ini disampaikan oleh Rayndra saat ditemui di Dusun Semen Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (6/10).

“Saya menjadi salah satu penerima program dari Kementerian Pertanian saat itu,” kata Rayndra yang dikutip laman Jatengprov, Kamis (6/10).

Baginya, itu adalah kesempatan terbaiknya dalam menekuni dunia pertanian, terutama sektor peternakan. Rayndra merupakan lulusan SMKN 1 Ngablak jurusan pertanian, kemudian dilanjutkan S1 di Politeknik Pertanian Yogyakarta-Magelang, jurusan Peternakan.

Dari keseriusannya itu, peternakan kambing dan domba miliknya berkembang pesat. Saat ini sudah ada tujuh kandang berkapasitas total 1.100 ekor, yang tersebar di Kecamatan Pakis dua tempat, Tegalrejo satu tempat, Candimulyo satu tempat, Kajoran satu tempat, Grabag satu tempat, dan Borobudur satu tempat.

Keberhasilan peternakan Rayndra tidak lepas dari sistem modern yang diterapkan. Mulai dari penyediaan pakan kering sebagai pengganti serat rumput, sehingga peternakannya tidak harus ngarit atau mencari rumput.

Dijelaskan oleh Rayndra kondisi di peternakan kami di Cipta Visi Farm, saat ini kita memiliki tujuh kandang dengan kapasitas 1.100 ekor. Dan di tempat kami beternak tanpa ngarit, atau beternak dengan sistem pakan kering. Pakan diambil dengan memanfaatkan limbah ketela, pohon jagung, kulit kacang hijau, dan lainnya. Untuk protein bisa pakai konsentrat.

Menariknya, peternakan miliknya diintegritaskan dengan potensi lokal lainnya, seperti perkebunan. Jadi, limbah ternak dijadikan pupuk pohon kelapa, sehingga di desanya dikenal sebagai perkebunan kelapa organik. Dari perkebunan kelapa itu, dapat memproduksi gula semut. Perlu diketahui, akhir dari peternakan adalah awal pertanian, sedangkan akhir pertanian adalah awal peternakan. Itu yang harus dipegang.

Selain sistem yang modern, Rayndra juga membuka Sekolah Petani Milenial dan membuka permagangan, gratis bagi siapapun yang mau belajar. Untuk Sekolah Petani Milenial ada 2.870 orang, dan magang 320 orang, hal ini akan terus bertambah.

Diharapkan, generasi milenial bisa mulai menerjuni dunia pertanian dan peternakan. Karena mayoritas petani saat ini berusia di atas 45 tahun, peran generasi milenial sangat dibutuhkan untuk membangun manajemen dengan baik.