(Beritadaerah – Jakarta) Dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan pelaku UMKM khususnya limbah plastik untuk diubah menjadi produk yang tidak hanya memiliki nilai tambah tapi juga bernilai ekspor, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menjalin kerja sama dengan Smeshub .
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, M. Neil El Himam dengan Founder & CEO SmesHub, Lutpi Ginanjar dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
Penandatanganan kerja sama yang berlangsung Senin (10/10/2022) di sela kegiatan “The Weekly Brief With Sandi Uno”, juga disaksikan oleh Menparekraf Sandiaga. Beliau mengatakan bahwa persampahan menjadi salah satu persoalan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas
Pemerintah memberikan target secara nasional pengurangan sampah sebesar 30 persen dan pengelolaan atau penanganan sampah sebesar 70 persen pada tahun 2025.
Karenanya ia memberikan penghargaan terhadap kerja sama ini yang dalam pelaksanaannya nanti akan bisa mengedukasi dan melibatkan masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam pemilahan sampah sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.
“Saya memberi apresiasi kepada SmesHub dalam fokusnya mengubah musibah menjadi berkah dan bisa mengedukasi masyarakat, melibatkan masyarakat dalam ruang lingkup kerja sama yang cukup luas,” kata Sandiaga.
Lutpi Ginanjar sebagai Founder & CEO SmesHub mengatakan, program ini diawali dari kepedulian pihaknya untuk membantu pengelolaan sampah yang dihasilkan para pelaku UMKM khususnya limbah plastik. Bekerja sama dengan sebuah perusahaan di Malaysia, SmesHub kemudian melakukan pengumpulan dan pemilahan sampah dari UMKM untuk kemudian diekspor.
“Bulan Juli 2022 kita diminta oleh sebuah perusahaan di Malaysia untuk ekspor sampah 50 ton, dan dari situ kita diminta untuk meningkatkan hingga 4.000 ton per bulan,” kata Lutpi.
Karenanya jalinan Kerjasama dengan Kemenparekraf ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM dalam pengelolaan sampah ke depan.
Ruang lingkup kerja sama ini nantinya akan meliputi pertukaran dan pemanfaatan data dan/atau informasi; pendukungan pengelolaan sampah di destinasi pariwisata; pelaksanaan koordinasi dengan stakeholders terkait bidang persampahan; pendukungan program fasilitasi pertumbuhan industri produk kreatif lokal yang menjadi salah satu penggerak roda perekonomian sosial; serta pendukungan program-program di bidang penguatan tata kelola dan fasilitasi pemangku kepentingan ekonomi digital bidang ekonomi kreatif