Raja Ampat

KKP: Wisata Pari Manta Indonesia Peringkat 3 di Dunia

(Beritadaerah – Nasional) Dalam Seminar Internasional dengan tajuk “Seberapa Efektif Pengelolaan Kawasan Lindung Laut Bermanfaat Bagi Konservasi dan Pariwisata Pari Manta” yang digagas bersama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomar) dan Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia (YKCI) di Jakarta pada Selasa (11/10), disampaikan bahwa wisata Pari Manta Indonesia menempati peringkat 3 di dunia.

Hal tersebut tidak terlepas dari upaya KKP dalam melakukan konservasi Pari Manta telah berdampak positif bagi peningkatan ekonomi melalui wisata bahari. Perkiraan pengeluaran wisatawan pari manta mendekati USD 10,7 juta atau setara sekitar Rp 165 miliar dan dampak ekonomi langsung lebih dari USD 15 juta (sekitar Rp 230 miliar) per tahun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo mengatakan nilai Pari Manta ketika mereka dimanfaatkan dan digunakan secara berkelanjutan untuk pariwisata, nilainya sebesar USD 1 juta (sekitar Rp 15,4 miliar). Salah satu lokasi destinasi wisata Pari Manta tersebut berada di Laguna Wayag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat yang memainkan peranan penting bagi pengembangan wisata bahari Indonesia. 

Victor juga menjelaskan bahwa melalui Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (Dit. KKHL), Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) telah melakukan berbagai upaya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati, perbaikan ekosistem dan pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan. Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) dan jaringan kawasan konservasi yang dikelola dengan baik telah berdampak positif pada pelestarian dan peningkatan kondisi sumber daya hayati serta menyediakan habitat yang aman bagi populasi spesies yang terancam punah untuk berkembang, termasuk pari manta.

“Dampak positif dari pengelolaan kawasan konservasi sudah mulai terlihat. Populasi manta karang di Raja Ampat bertumbuh sekitar 8% per tahun setiap tahun sejak 2009 yang merupakan populasi manta pertama dan satu-satunya di seluruh dunia yang dilaporkan tumbuh dan berkembang, tidak seperti kebanyakan populasi yang sebagian global sedang menurun” jelas Victor yang dikutip laman KKP, Sabtu (15/10).

Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat yang berada dalam Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) Papua, Bulan Juli 2022 lalu mendapat penghargaan bergengsi Blue Park tingkat emas pada Konferensi Kelautan PBB di Lisbon, Portugal.

Seiring dengan itu, Raja Ampat diumumkan juga menjadi lokasi pengasuhan Pari Manta pertama di dunia yang terkonfirmasi berada di Laguna Wayag. Laguna Wayag yang terletak di Suaka Alam Perairan Waigeo Sebelah Barat, Kabupaten Raja Ampat telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Nasional melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 32 tahun 2022.