Indonesia

Indikator Sosial Ekonomi Indonesia September 2022

(Beritadaerah-Kolom) Pada September 2022 terjadi inflasi bulanan sebesar 1,17 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 4,84 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) adalah sebesar 5,95 persen.

Dari 90 kota, 88 kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 114,45 dan inflasi terendah terjadi di Merauke sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 109,49.

Nilai ekspor September 2022 mencapai US$24,80 miliar, turun 10,99 persen jika dibanding ekspor Agustus 2022 dan naik 20,28 persen dibanding ekspor September 2021.

Nilai ekspor nonmigas September 2022 mencapai US$23,48 miliar yang terdiri dari produk hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan US$0,41 miliar; hasil industri pengolahan US$16,96 miliar; serta hasil pertambangan dan lainnya US$6,10 miliar.

Penurunan terbesar ekspor komoditas nonmigas September 2022 dibandingkan Agustus 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$1.425,4 juta (31,91 persen). Sedangkan peningkatan terbesar pada bijih logam, terak, dan abu senilai US$238,1 juta (29,07 persen).

Nilai impor Indonesia September 2022 mencapai US$19,81 miliar, turun 10,58 persen dibandingkan Agustus 2022 atau naik 22,01 persen dibandingkan September 2021.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–September 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$496,3 juta (3,52 persen), bahan baku/penolong US$33.340,7 juta (31,72 persen), dan barang modal US$6.433,1 juta (32,17 persen).

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar September 2022 dibandingkan Agustus 2022 adalah besi dan baja US$342,2 juta (25,57 persen).

Sedangkan peningkatan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/permata US$182,5 juta (50,37 persen).

Upah nominal harian buruh tani dan buruh bangunan September 2022 naik masing-masing sebesar 0,38 persen dan 0,18 persen dibanding upah nominal bulan sebelumnya. Upah riil harian buruh tani September 2022 turun sebesar 0,66 persen, sedangkan upah riil harian buruh bangunan September 2022 turun sebesar 0,99 persen dibanding upah riil bulan sebelumnya.

Upah nominal harian buruh tani dan buruh bangunan September 2022 masingmasing sebesar Rp58.760,00 dan Rp92.862,00. Rata-rata upah nominal buruh tani pada September 2022 sebesar Rp58.760,00, naik 0,38 persen dibanding upah nominal bulan sebelumnya, sementara itu upah riil turun sebesar 0,66 persen.

Rata-rata upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada September 2022 tercatat Rp92.862,00, naik 0,18 persen dibanding upah nominal bulan sebelumnya, sedangkan upah riil turun sebesar 0,99 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP), Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT), dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Nilai Tukar Petani (NTP) September 2022 sebesar 106,82 atau naik 0,49 persen.

Pada September 2022, Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 114,18 atau naik 1,04 persen. NTUP September 2022 sebesar 106,86 atau naik sebesar 0,22 persen dibanding Agustus 2022.

NTP September 2022 tercatat 106,82 atau naik sebesar 0,49 persen dibanding NTP Agustus 2022 yaitu sebesar 106,31. Kenaikan NTP bulan ini disebabkan naiknya NTP pada dua subsektor penyusun NTP yaitu Tanaman Pangan (1,49 persen) dan Tanaman Perkebunan Rakyat (0,62 persen).

Sementara itu, terjadi penurunan pada tiga subsektor lainnya yaitu Tanaman Hortikultura (1,86 persen), Peternakan (0,87 persen), dan Perikanan (1,17 persen).

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) September 2022 sebesar 114,05 atau naik sebesar 1,13 persen. Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 114,18 atau naik sebesar 1,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada bulan ini terjadi kenaikan IKRT di semua provinsi. Kenaikan IKRT tertinggi terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 2,09 persen dan kenaikan IKRT terendah terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,02 persen.

Pada September 2022 terjadi kenaikan NTUP sebesar 0,22 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan Indeks Harga yang diterima Petani sebesar 1,62 persen lebih besar dari kenaikan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 1,40 persen. Hanya Subsektor Tanaman Pangan yang mengalami kenaikan NTUP sebesar 1,48 persen.

Sementara itu, terjadi penurunan pada empat subsektor lainnya yaitu Tanaman Hortikultura (1,79 persen), Tanaman Perkebunan Rakyat (0,20 persen), Peternakan (0,98 persen), dan Perikanan (2,46 persen). Kenaikan NTUP tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 5,45 persen sedangkan penurunan NTUP tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 7,19 persen.

Harga Gabah dan Beras Rata-Rata harga Gabah Kering Panen di tingkat petani September 2022 naik 5,68 persen. Rata-Rata harga beras Premium di Penggilingan September 2022 naik 3,55 persen dari bulan sebelumnya.

Selama September 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.142,00 per kg atau naik 5,68 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.264,00 per kg atau naik 5,57 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

Pada September 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.252,00 per kg, naik sebesar 3,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB Umum September 2022 naik sebesar 0,86 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

IHPB Umum September 2022 naik sebesar 0,86 persen dari bulan sebelumnya. Kenaikan tertinggi terjadi pada Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,22 persen. Sektor Pertanian naik sebesar 0,18 persen dan Sektor Industri naik sebesar 1,00 persen.

IHPB Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi September 2022 naik sebesar 1,27 persen. Kenaikan indeks terbesar terjadi pada Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan sebesar 1,95 persen.

Indeks Harga Perdagangan Internasional (IHPI) Agustus 2022 turun sebesar 2,77 persen. Kelompok Barang Ekspor turun sebesar 3,36 persen dan Kelompok Barang Impor turun sebesar 2,06 persen.

Pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada Agustus 2022 mencapai 510,25 ribu kunjungan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Agustus 2022 mencapai 47,38 persen dan TPK hotel nonbintang mencapai 23,69 persen Jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk utama pada Agustus 2022 mengalami kenaikan sebesar 28.727,46 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada Agustus 2021.

Begitu pula, jika dibandingkan dengan Juli 2022, jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama pada Agustus 2022 mengalami kenaikan sebesar 6,98 persen.

Secara kumulatif (Januari–Agustus 2022), jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama sebanyak 1,73 juta kunjungan atau naik 2.028,65 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.

TPK hotel klasifikasi bintang pada Agustus 2022 mengalami kenaikan sebesar 22,31 poin dibanding TPK Agustus 2021 tetapi mengalami penurunan sebesar 2,39 poin dibanding TPK Juli 2022. Sementara, TPK hotel klasifikasi nonbintang pada Agustus 2022 mengalami kenaikan 6,87 poin dibanding TPK Agustus 2021 tetapi mengalami penurunan 1,00 poin dibanding TPK Juli 2022.

Transportasi Jumlah penumpang angkutan udara internasional pada Agustus 2022 naik 32,29 persen dibandingkan Juli 2022. Pada Agustus 2022, jumlah penumpang angkutan udara domestik mencapai 4,3 juta orang, turun 15,06 persen dibandingkan Juli 2022.

Sementara itu, penumpang angkutan udara internasional naik 32,29 persen, penumpang pelayaran dalam negeri turun 7,36 persen, dan penumpang kereta api turun 5,64 persen. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021, jumlah penumpang angkutan udara domestik naik 300,33 persen, penumpang angkutan udara internasional naik 1.748,21 persen, penumpang pelayaran dalam negeri naik 49,59 persen, dan penumpang kereta api naik 272,80 persen.

Jumlah barang yang diangkut pelayaran dalam negeri pada Agustus 2022 sebesar 27,7 juta ton atau naik 5,48 persen dibandingkan Juli 2022 dan jumlah barang yang diangkut kereta api naik 1,88 persen. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021, jumlah barang yang diangkut pelayaran dalam negeri naik 6,85 persen, sementara itu jumlah barang yang diangkut kereta api naik 18,64 persen.

Luas Panen dan Produksi Padi  Pada 2022, luas panen padi diperkirakan sebesar 10,61 juta hektare, dengan produksi padi sekitar 55,67 juta ton GKG.  Jika padi dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 diperkirakan mencapai 32,07 juta ton.

Berdasarkan hasil survei KSA, luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 10,61 juta hektare, mengalami peningkatan sebanyak 194,71 ribu hektare atau 1,87 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 10,41 juta hektare. Produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 55,67 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 1,25 juta ton GKG atau 2,31 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG.

Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebesar 32,07 juta ton, mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.