(Beritadaerah-Nasional) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, majunya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) identik dengan majunya perempuan di Indonesia. Menurutnya, hal ini disebabkan karena peranan dan kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional tahun 2021 yang mencapai 61%, 99% dari 64,2 juta UMKM levelnya mikro dan 57%-nya dikelola oleh perempuan.
Oleh karena itu, Menkeu mengatakan Pemerintah akan terus berkomitmen memberikan berbagai fasilitas dan menggunakan instrumen kebijakan dan pembiayaan untuk bisa mendorong UMKM dan terutama para perempuan di Indonesia.
“Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara dan pengelola fiskal akan menggunakan seluruh instrumen APBN termasuk instrumen dari pembiayaan BLU dan investasi untuk terus mendukung perempuan-perempuan dan UMKM di Indonesia,” ungkap Menkeu dalam Festival UMKM 2022 Kumparan secara daring, Rabu (26/10).
Dukungan pertama diberikan dengan kemudahan akses permodalan. Pemerintah melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh UMKM melalui perbankan dan lembaga keuangan bukan bank termasuk koperasi, adalah salah satu contohnya. Saat ini lebih dari 6 juta UMKM yang telah mendapatkan KUR dengan subsidi bunga yang tentu akan meningkatkan kemampuan usaha mereka.
“Proporsi dari debitur perempuan KUR adalah 42%. Kita tentu berharap bahwa akan makin banyak dari UMKM yang mendapatkan akses permodalan dengan bunga dan biaya yang terjangkau,” jelas Menkeu.
Berikutnya, Pemerintah menyalurkan Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Produk dari pembiayaan UMi adalah membuka penyaluran kredit dalam jumlah terbatas namun memiliki fleksibilitas dalam administrasi maupun aksesnya. 95% penerima program ini atau lebih dari 6,4 juta debiturnya adalah perempuan.
“Program pembiayaan umi juga dilengkapi dengan program pendampingan. Ini terutama agar para perempuan tadi yang mayoritas 95% yang meminjam makin memiliki keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan. Tentu ini diharapkan akan makin mengembangkan upaya mereka,” tandas Menkeu.
Di samping itu, Pemerintah terus mengembangkan ekosistem digital Indonesia baik di bidang infrastruktur digital maupun akses layanan digital. Terlebih, dengan teknologi digital dapat membantu UMKM di bidang pendanaan maupun pemasaran.
“Dengan teknologi digital, transaksi dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, bahkan secara real time. Artinya ini akan mengatasi masalah jarak dan masalah waktu,” jelas Menkeu.
Menkeu mengatakan, untuk bisa mendorong UMKM dan para perempuan dibutuhkan kolaborasi. Tidak hanya antara pemerintah sendiri namun juga dengan pihak swasta dan berbagai instansi yang bisa mendorong dan mendukung peranan perempuan di dalam UMKM seperti penjaminan kredit, akses pelatihan, pemasaran, dan permodalan.
“Ini adalah langkah yang harus terus diupayakan,” pungkas Menkeu.