Data Ekonomi Oktober 2022

(Beritadaerah-Kolom) Beberapa data-data ekonomi menunjuk kondisi yang baik. Berikut ini disampaikan bagaimana perkembangan inflasi, PDB dan pertumbuhan ekonomi, Ekspor, Impor, Upah Buruh dan Nilai Tukar Petani (NTP).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2022 terhadap triwulan III-2021 (y-on-y) terjadi pada semua komponen, kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang terkontraksi sebesar 2,88 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 21,64 persen; diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,09 persen; Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,39 persen; dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,96 persen.

Ekonomi Indonesia triwulan III-2022 terhadap triwulan II-2022 (q-to-q) tumbuh sebesar 1,81 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua komponen kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang terkontraksi sebesar 0,30 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) dengan persentase sebesar 11,22 persen.

Sementara itu, Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang tumbuh sebesar 7,86 persen. Ekonomi Indonesia hingga triwulan III-2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (c-to-c) tumbuh sebesar 5,40 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua komponen kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang terkontraksi sebesar 4,67 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 19,57 persen.

 

Inflasi

Pada Oktober 2022 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 5,71 persen dan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 4,73 persen. Sementara itu, tingkat deflasi month to month (m-to-m) adalah sebesar 0,11 persen.

Dari 90 kota, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,11 persen dengan IHK sebesar 112,73 dan inflasi y-on-y terendah terjadi di Ternate sebesar 3,32 persendengan IHK sebesar 110,75.

PDB dan Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Indonesia triwulan III-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,81 persen (q-to-q). Ekonomi Indonesia triwulan III-2022 terhadap triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen (y-on-y). Ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,40 persen (c-to-c).

Q-to-Q

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,12 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 11,22 persen.

Y-on-Y

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,81 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,64 persen. Sementara, Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang tumbuh sebesar 22,98 persen.

C-to-C

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 20,97 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 19,57 persen.

Ekspor

Nilai ekspor Oktober 2022 mencapai US$24,81 miliar, naik 0,13 persen jika dibanding ekspor September 2022 dan naik 12,30 persen dibanding ekspor Oktober 2021.

Nilai ekspor nonmigas Oktober 2022 mencapai US$23,43 miliar yang terdiri dari produk hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan US$0,43 miliar, hasil industri pengolahan US$17,04 miliar, serta hasil pertambangan dan lainnya US$5,97 miliar.

Peningkatan terbesar ekspor komoditas nonmigas Oktober 2022 dibandingkan September 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$437,1 juta (14,38 persen). Sedangkan penurunan terbesar pada bijih logam, terak, dan abu senilai US$407,7 juta (38,57 persen).

Impor

Nilai impor Indonesia Oktober 2022 mencapai US$19,13 miliar, turun 3,40 persen dibandingkan September 2022 atau naik 17,44 persen dibandingkan Oktober 2021.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Oktober 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$657,7 juta (4,19 persen), bahan baku/penolong US$35.339,7 juta (30,10 persen), dan barang modal US$7.114,7 juta (31,77 persen).

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Oktober 2022 dibandingkan September 2022 adalah logam mulia dan perhiasan/permata US$196,0 juta (35,97persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah pupuk US$114,8 juta (48,80 persen).

Upah Buruh

Upah nominal harian buruh tani dan buruh bangunan Oktober 2022 naik masing-masing sebesar 0,32 persen dan 1,08 persen dibanding upah nominal bulan sebelumnya.

Upah riil harian buruh tani Oktober 2022 naik sebesar 0,65 persen, sedangkan upah riil harian buruh bangunan Oktober 2022 naik sebesar 1,19 persen dibanding upah riil bulan sebelumnya.

Upah nominal harian buruh tani dan buruh bangunan Oktober 2022 masing-masing sebesar Rp58.946,00 dan Rp93.865,00.

Rata-rata upah nominal buruh tani pada Oktober 2022 sebesar Rp58.946,00, naik 0,32 persen dibanding upah nominal bulan sebelumnya, sementara itu upah riil naik sebesar 0,65 persen. Rata-rata upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Oktober 2022 tercatat Rp93.865,00, naik 1,08 persen dibanding upah nominal bulan sebelumnya, sedangkan upah riil naik sebesar 1,19 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP), Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT), dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP)

Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2022 sebesar 107,27 atau naik 0,42 persen. Pada Oktober 2022, Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 113,80 atau turun 0,33 persen.NTUP Oktober 2022 sebesar 106,76 atau turun sebesar 0,10 persen dibanding September 2022.

NTP Oktober 2022 tercatat 107,27 atau naik sebesar 0,42 persen dibanding NTP September 2022 yaitu sebesar 106,82. Kenaikan NTP bulan ini disebabkan naiknya NTP pada dua subsektor penyusun NTP yaitu Tanaman Pangan (1,07 persen) dan Tanaman Perkebunan Rakyat (1,70 persen). Sementara itu, terjadi penurunan pada tiga subsektor lainnya yaitu Tanaman Hortikultura (4,14 persen), Peternakan (0,81 persen), dan Perikanan (0,04 persen).

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Oktober 2022 sebesar 113,90 atau turun sebesar 0,13 persen. Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 113,80 atau turun sebesar 0,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan ini terjadi penurunan IKRT di 25 provinsi dan 7 provinsi mengalami kenaikan IKRT serta 2 provinsi relatif stabil. Penurunan IKRT tertinggi terjadi di Provinsi Lampung sebesar 0,96 persen dan penurunan IKRT terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 0,02 persen. Sementara itu, kenaikan IKRT tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,32 persen dan kenaikan IKRT terendah terjadi di Provinsi Maluku sebesar 0,01 persen. Disisi lain, Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Sulawesi Tengah relatif stabil.

Pada Oktober 2022 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,10 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,29 persen lebih kecil dari kenaikan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,38 persen. Dua subsektor penyusun NTUP mengalami kenaikan yaitu subsektor Tanaman Pangan (0,46 persen) dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (1,05 persen). Sementara itu, terjadi penurunan pada tiga subsektor lainnya yaitu Tanaman Hortikultura (4,37 persen), Peternakan (1,03 persen), dan Perikanan (0,35 persen). Penurunan NTUP tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 2,16 persen sedangkan kenaikan NTUP tertinggi terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 2,63 persen. Sementara Provinsi Sulawesi Tengah relatif stabil