Kerja Sama Bidang Pertahanan Dengan Negara Tetangga

(Beritadaerah – Nasional) Kerja sama bidang pertahanan dengan negara-negara bertetangga merupakan langkah yang harus terus dipelihara guna menjaga keamanan kawasan regional, demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) M. Herindra

Wamen RI mengatakan hal ini pada saat menerima courtesy call dari Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam (ABDB), Mayjen Haji Muhammad Haszaimi Bin Bol Hassan, di ruang pertemuan Manggala Yudha, Kementerian Pertahanan RI, Jakarta

Wamenhan Herindra kepada Panglima ABDB, Mayjen Bol Hassan berkata. Indonesia dan Brunei memiliki sejarah panjang terkait kerja sama pertahanan. Brunei adalah sahabat lama bagi Indonesia, dan selamanya akan terus menjadi saudara

Dimulai sejak 2003 Kerja sama Indonesia-Brunei di bidang pertahanan ketika Menteri Pertahanan RI dan Menteri Pendidikan Brunei Darussalam menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) on Defence Cooperation. Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk menetapkan suatu kerangka kerja sama bilateral kedua negara atas dasar rasa saling percaya dan untuk tujuan perdamaian.

Bentuk kerja sama pertahanan ini salah satunya adalah pengembangan sektor industri strategis dan produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista), pertukaran informasi intelijen, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan melalui pelatihan dan pertukaran personel, serta latihan bersama guna meningkatkan kapasitas operasi personel. Latihan bersama ini dilakukan dengan partisipasi dari tiga matra Angkatan: Darat, Laut, dan Udara.

Dengan meningkatnya aksi terorisme, beberapa negara ASEAN , termasuk Indonesia dan Brunei maka pada tanggal 6 Februari 2018 di Singapura terjadi penandatanganan Joint Statement Among the Defence Ministers of Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore and Thailand on Our Eyes Initiative dalam rangka mempererat kerja sama di bidang pertukaran informasi strategis dalam rangka penanggulangan terorisme, radikalisme, extrimisme, di kawasan regional.

Wamenhan Herindra dalam pertemuan itu didampingi oleh Dirjen Pothan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Dirjen Renhan Kemhan Laksma TNI Supo Dwi Diantara, Kapuskersin TNI Laksma TNI Bambang Darmawan, serta Asisten Khusus 1 (AK 1) Wamenhan bidang Hubungan Internasional, Brigjen (Purn) Saptono Aji.

Sedangkan delegasi Brunei yang mendampingi adalah Letkol Mohammad Roasri Erwan bin Haji Tasrif, Ketua Staf ABDB, dan Lt Kol Aeddie Ja’afar, Atase Pertahanan Negara Brunei Darussalam di Indonesia.