Kesiapan Jalintim Dipercepat Jelang Libur Nataru
(Photo: Kemen BUMN)

Kesiapan Jalintim Dipercepat Jelang Libur Nataru

(Beritadaerah-Palembang) Berperan aktif meningkatkan kualitas layanan jalan nasional, PT Brantas Abipraya (Persero) menunjukkan komitmennya dengan melaksanakan pekerjaan proyek Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Adapun pekerjaan ini dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai inovasi peningkatan kualitas layanan jalan di Indonesia. Proyek inipun digenjot Brantas Abipraya dalam rangka percepatan pekerjaan dan memastikan pekerjaan berjalan sesuai dengan perencanaan. Jelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 kesiapannyapun dimantapkan.

“Pekerjaan Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama di Kementerian PUPR dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja. Kami akan pastikan pekerjaan di lapangan memenuhi kualitas unggul dan baik, saat ini untuk Jalan Lintas Timur kemantapannya sudah 95%. Percepatan akan penyelesaian proyek ini untuk memenuhi target pekerjaan tuntas faster, better, cheaper dan safer,” ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya.

Toha juga mengatakan bahwa melalui Jalintim ini Brantas Abipraya berhasil meraih penghargaan dari Kementerian PUPR yaitu Terbaik Kategori Kinerja Penerapan Teknologi Building Information Modelling (BIM). Tak hanya itu, apresiasi juga diberikan dengan meraih Juara I Kualitas Konstruksi Jalan dan Jembatan untuk proyek KPBU Jalintim ini di acara KJRT-15.

Sebagai tambahan informasi, Toha menyampaikan bahwa ada empat ruas jalan di Provinsi Sumsel yang dikerjakan oleh BUMN yang dikenal champion in water resource infrastructure ini. Pertama, ruas Jalan Soekarno – Hatta dengan panjang 3,17 km; lalu pengerjaan ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara sepanjang 3,15 km; ruas Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dengan panjang 1,36 km; dan pengejaan ruas Jalan Srijaya Raya yang memiliki panjang 2,90 km.

Dengan total investasi sebesar Rp 982,4 Miliar, total panjang jalan 29,87 km dengan masa konsesi selama 15 tahun, yaitu 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan, Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40 persen.

Kesiapan dan pemeliharaan jalan ini utamanya dilakukan untuk menjaga kemantapan kondisi jalan, memperlancar pergerakan masyarakat dan distribusi logistik guna mendorong pertumbuhan ekonomi antar wilayah di Pulau Sumatera. Kesiapan jalan lintas Sumatera ini juga dilakukan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan, sekaligus menjaga kondisi lalu lintas tetap kondusif selama

 “Kami harapkan nanti dengan tuntasnya Preservasi Jalintim ini, konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah sekitar lintas timur Sumatera dapat ditingkatkan, dan tentunya semoga langkah strategis Brantas Abipraya dalam mendukung Pemerintah ini juga dapat mendorong peningkatkan kualitas layanan jalan nasional,“ tutup Toha.