(Berita Daerah – Nasional) Saat ini Perum Bulog Perum Bulog memasifkan penyaluran beras operasi pasar atau bernama Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk meredam harga beras di pasar. Hal yang dilakukan adalah menyiapkan semua stok digudang untuk membanjiri pasar.
Dikatakan oleh Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso Bulog secara masif menyalurkan beras operasi pasar dengan menyiapkan semua stok beras di gudang sebagai upaya meredam gejolak harga beras yang terjadi sampai hari ini.
Operasi pasar itu berlangsung secara nonstop sejak tahun lalu hingga saat ini sebagai upaya meredam gejolak harga yang diakibatkan kurangnya pasokan di pasar dan masyarakat
Untuk pasar induk beras Cipinang, Bulog berencana untuk melakukan top up operasi pasar, dari 13.000 ton beras menjadi 30.000 ton dengan memerhatikan downline-downline agar tidak terjadi penyimpangan.
Bulog sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) harus berjalan lancar hingga harga beras di pasaran stabil.
Diminta Buwas masyarakat untuk tak khawatir lantaran Bulog menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau meski di pasaran masih ada sedikit kenaikan harga.
jumlah stok saat ini yang dikuasai oleh Bulog sebanyak 594.000 ton, termasuk sisa beras impor yang sedang dalam perjalanan. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk membanjiri beras sampai dengan panen raya yang akan berlangsung sebentar lagi.
Ketersediaan stok tidak khawatirkan karena sebentar lagi akan memasuki panen raya, jadi dihabiskan pun stok di gudang untuk operasi pasar tidak akan menjadi masalah karena sebentar lagi akan terisi kembali dengan panen dalam negeri.
Bulog menargetkan penyerapan sebanyak 70 persen pada saat panen raya dari rencana pengadaan gabah beras 2023 dan sisanya diharapkan bisa dipenuhi saat panen gadu sebesar 30 persen.
Dalam setahun ada dua musim panen Adapun panen gadu adalah periode panen kedua atau yang dilakukan diakhir tahun yang terjadi berturut-turut pada Juli, Agustus, September dan Oktober, dengan hasil cenderung lebih sedikit dibandingkan saat awal tahun.
Pada 2023 Buwas mengatakan pihaknya mendapat penugasan untuk dapat menyerap 2,4 juta ton beras dari petani dalam negeri untuk kebutuhan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar dan cadangan beras pemerintah (CBP).
Tahun 2023 kebutuhan SPHP 1,2 sampai 1,4 juta ton dan 1 juta harus ada stok tetap. Stok tetap ini selalu ada di Bulog minimal 1 juta, jadi bila negara memerlukan sesuatu ada cadangan tetap 1 juta.