Pemberian Insentif dan Tiket Gratis Untuk Menarik Kunjungan Wisatawan

(Beritadaerah – Jakarta) Sebagai salah satu negara kepulauan di dunia, Indonesia banyak memiliki destinasi wisata yang menarik, mulai dari wisata alam seperti pantai, taman nasional, hutan tropis, pegununan berapi, alam bawah laut dan lainnya. Selain itu Indonesia juga memiliki kekayaan budaya dan kuliner yang mulai dikenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Indonesia. Untuk itu promosi pariwisata perlu digencarkan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia.

Pariwisata Indonesia menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19, yakni pada awal merebaknya di tahun 2020. Dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor pariwisata adalah menurunnya jumlah wisman yang datang ke berbagai destinasi wisata di Indonesia.

Pada tahun 2020, jumlah kunjungan wisman di Indonesia mencapai 4,02 juta kunjungan, turun sebesar 75,03% dari jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yakni sebanyak 16,11 juta kunjungan. Sedangkan pada tahun 2021, wisman yang datang menjadi 1.557.530 kunjungan, turun dibandingkan tahun 2020. Sementara itu tahun 2022 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 menjadi 5.471.277. Peningkatan jumlah kunjungan wisman 2022, masih di bawah kunjungan wisman pada tahun 2019.

Kondisi penurunan kunjungan wisatawan juga berdampak pada penerimaan devisa negara dari sektor pariwisata. Pada tahun 2019, mata uang asing dalam pariwisata mencapai $16,9 miliar, dan pada tahun 2020 terjadi devaluasi tajam mata uang asing sebesar 80% menjadi $3,54 miliar. Kondisi ini juga terjadi hampir di setiap negara di dunia dan berlangsung hingga akhir tahun 2022.

Ada upaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2023, terlihat bahwa Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menyiapkan beberapa strategi pemasaran dan promosinya. Salah satunya menggelar event Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1H20) Power Boat Danau Toba. Event ini berlangsung di Balige, Sumatera Utara dari tanggal 24-26 Februari 2023 dan berhasil memperkenalkan Danau Toba ke mata dunia dan membangkitkan pariwisata di Indonesia, pascapandemi COVID-19.

Dari sisi pengembangan infrastruktur, beberapa daerah dan tujuan destinasi wisata telah dilakukan pengembangan infrastruktur seperti pembangunan bandara baru, akses jalan mulai diperbaiki dan hotel yang berbintang juga dibangun. Hal ini pastinya memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

Bukan saja Indonesia yang gencar menarik wisman, langkah yang sama juga dilakukan oleh negara-negara di Asia untuk menarik wisatawan, seperti Taiwan dan Hongkong. Kedua negara ini juga gencar untuk menarik wisatawan dari kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia. Beberapa promosi pariwisata juga sangat menarik telah diluncurkan untuk menarik wisatawan.

Taiwan
Untuk menarik kunjungan wisatawan ke Taiwan, sejumlah program promosi dilakukan kepada wisatawan yang berkunjung yakni berupa insentif. Pemerintah Taiwan memberikan uang bagi wisatawan yang berkunjung ke negaranya. Jumlah insentif yang diberikan cukup beragam yakni NT $5.000 (Rp 2,5 juta) kepada 500.000 turis individu. Selain itu jumlah insentif hingga NT $20.000 (Rp 10 juta) diberikan kepada 90.000 grup tur.

                                                                      Gambar: Alishan National Scenic Area Merupakan Destinasi Wisata Terkenal di Taiwan

Uang tersebut tidak diberikan dalam bentuk fisik tetapi secara digital. Setelah wisatawan tiba di Taiwan, mereka dapat menggunakan uang tersebut untuk keperluan pengeluaran selama di negara ini, termasuk untuk makan atau akomodasi. Langkah yang dilakukan Taiwan sangat menarik dan mendapat respon yang baik. Pemerintah Taiwan sendiri menargetkan dari promosi wisata ini dapat menarik enam juta wisatawan pada 2023 dan 10 juta wisatawan pada 2025. Pemerintah Taiwan membidik kunjungan wisatawan dari negara-negara di Asia Tenggara, Eropa, Amerika dan lainnya.

Hong Kong
Pada bulan Maret 2023, Pemerintah Hong Kong telah meluncurkan promosi pariwisata. Dalam beberapa tahun terakhir, isu politik terkait keamanan dan pencegahan penularan Covid-19 menjadi salah satu faktor menurunnya kunjungan wisata ke Hong Kong. Sekarang Pemerintah Hongkong telah bersiap dengan strategi pemasaran pariwisatanya yang baru dilaunching untuk fase awal promosi ‘Hello Hong Kong’. Pemerintah Hong Kong dengan menyiapkan dana sebesar dana sebesar HK$100 juta atau sekitar Rp191,8 miliar promosi ini.

                                                                                                      Gambar : Promosi Hello Hong Kong 500.000 Tiket Gratis

Promosi Hello Hong Kong ini bekerja sama dengan maskapai-maskapai dengan membagikan 500 ribu tiket pesawat. Dengan promosi ini diharapkan akan mendatangkan lebih dari 1,5 juta turis yang masuk ke Hong Kong. Tidak hanya bagi pelancong mancanegara, penduduk Hong Kong pun juga akan mendapatkan sekitar 80 ribu tiket pada musim panas.

Pemerintah bersama stake holder terkait dapat melihat peluang dalam menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia. Promosi wisata yang tepat dan menarik merupakan strategi yang tepat untuk menarik wisatawan. Belajar dari Taiwan dan Hong Kong dengan strategi wisatanya mampu menarik animo wisatawan Indonesia berkunjung ke negara tersebut. Pemerintah juga dapat menyiapkan insentif, tiket gratis atau strategi lain yang tepat untuk meningkatkan wisman. Keuntungan lain dari Indonesia yakni memiliki destinasi yang sangat beragam dan memiliki nilai jual tersendiri. Selain itu beberapa destinasi seperti Bali telah dikenal dunia, kondisi ini memudahkan promosi wisata Indonesia di mancanegara.