(Beritadaerah – Semarang) Taman di kota Semarang bertambah lagi, dengan diresmikannya Landmark Taman Nol Kilometer di kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya di depan Gedung Badan Pengelolaan Pendapatan Provinsi Jawa Tengah pada Jumat (5/5).
Peresmian Taman Nol Kilometer secara simbolis dengan penekanan tombol dan penandatangan prasasti oleh Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, didampingi Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin dan Regional Manager Wismilak wilayah Jateng dan DIY, Nur Kholil.
Sebelumnya juga diserahkan bantuan dari program Tanggungjawab sosial (CSR) dari Wismilak beberapa unit gerobak untuk UMKM lokal Semarang.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan, Taman Nol Kilometer ini yang sudah terbangun yang dimulai sejak diground breaking pada November 2022 lalu, diharapkan bisa menjadi pelengkap wisata di Kawasan Kotalama Semarang. Dan sekaligus Semarang menaruh perhatian yang besar untuk tata lingkungan dan ekosistem kota.
“Kami ingin mencapai Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota secara ideal dan Taman Nol Kilometer Semarang ini hadir sebagai upaya dalam penyediaan ruang hijau untuk masyarakat sekaligus menghadirkan penanda pertautan wilayah di kawasan Semarang lama dan modern sebagai tujuan wisata di kota Semarang,” terang Hevearita G Rahayu, usai meresmikan Taman Nol Kilometer Semarang.
Di acara tersebut, Ita sapaan akrab Hevearita G Rahayu juga meresmikan sentra kuliner dari para UMKM lokal di kawasan Kotalama.
Sebagai sentra kuliner yang mengusung konsep pusat jajanan serba ada (pujasera), sentra kuliner Taman Nol Kilometer Semarang diharapkan dapat melengkapi fasilitas tujuan wisata kawasan tersebut, terlebih dapat meningkatkan pendapatan bagi para pelaku UMKM setempat sehingga bisa terus naik kelas.
“Wismilak sangat mendukung pembangunan Taman Nol Kilometer Semarang sebagai salah satu ikon wisata bersejarah kota Semarang yang sekaligus jadi ruang publik bagi masyarakat. Tidak hanya itu, perkuatan ekonomi lokal melalui UMKM juga menjadi perhatian kami. Untuk itu kami juga menghadirkan sentra kuliner di area tersebut untuk mendukung rekan-rekan UMKM setempat,” ujar Nur Kholil, selaku Regional Manager Wismilak wilayah Jateng -DIY.
Tidak hanya mendukung pembangunan Taman Nol Kilometer Semarang, lanjut dia, Wismilak juga terlibat dalam desain taman berkolaborasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang dan juga melakukan pemeliharaan taman tersebut hingga lima tahun ke depan.
Diharapkan, kata dia, Taman Nol Kilometer Semarang akan bisa menjadi tujuan wisata baru. Di kawasan tersebut juga akan ada penanda atau landmark berupa kolam dan air mengalir yang hadir melalui nilai filosofis, menggambarkan hubungan harmonis dan berkesinambungan antara masyarakat dan pemerintah kota.
Juga diperindah dengan adanya pohon-pohon peneduh, Taman Kilometer Semarang juga memiliki aksentuasi kekinian di tengah image kota semarang yang terkenal sebagai sentra kota tua dan budaya.
Kemudian, ada sentuhan bergaya Eropa dan art deco yang menyemarakkan kawasan ini. Masyarakat Semarang dan sekitarnya dipastikan dapat menikmati Taman Nol Kilometer sembari menikmati kuliner UMKM sebagai fasilitas ruang terbuka komunal.
“Wismilak bersyukur dan berterima kasih karena diberi kesempatan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang dan jajaran terkait dalam menghadirkan Taman Nol Kilometer. Kami bersama dengan Pemerintah Kota Semarang juga terus memberikan kesempatan para UMKM untuk berkembang melalui sentra kuliner ini. Kami berharap sentra kuliner UMKM ini dapat menjadi pusat perekonomian masyarakat sekitar. Wismilak siap mendukung UMKM sebagai penggerak ekonomi di Indonesia,” paparnya.
Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Murni Ediati mengatakan, konsep taman Nol Kilometer Kotalama Semarang merupakan taman pasif. Taman ini untuk penanda atau tetenger di kawasan Semarang lama menuju Modern.
“Luasan taman memiliki luas 1.200 meter persegi. Berupa landmark taman Nol Kilometer, dilengkapi tanaman hias, permainan lighting dan lebih memperkuat taman Nol Kilometer yang sudah ada sebelumnya di depan Kantor Keuangan Negara,”imbuh Pipie, sapaan akrabnya.