(Beritadaerah - Banyuwangi) Pemkab Banyuwangi kembali menggelar program ”Jagoan Tani”. Anak Muda diajak menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya. Hadiah Rp 127,5 juta disediakan bagi para kandidat terpilih sebagai stimulus modal usaha. ”Jagoan Tani terus kami gelar sebagai upaya melakukan regenerasi petani. Kami ajak anak-anak muda agar mau menggeluti bisnis pertanian. Kami siapkan mentor-mentor handal dan berpengalaman, hingga hadiah ratusan juta yang bisa digunakan sebagai modal usaha,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (16/5/2023). Ipuk menyebut, potensi usaha di sektor pertanian sangat terbuka lebar mulai dari hulu hingga hilir. Ini menjadi peluang usaha yang harus ditangkap para milenial. “Pertanian bukan lagi sebuah pekerjaan remeh. Melainkan peluang bisnis yang menjanjikan. Terlebih sudah ada teknologi modern, semuanya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien,” tegas Ipuk. Sejumlah mentor bakal dihadirkan untuk meng-upgrade pengetahuan anak muda Banyuwangi terkait konsep bisnis pertanian modern. Ada akademisi hingga praktisi. Di antaranya Prof. Mangku Purnomo, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya; Risti permani, Dosen The University of Queensland & Aglive Indonesia Team; Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida. Pabriknya berlokasi di Banyuwangi. Juga ada Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia dan Piknikhub; Agung Nur Irfan, Partnership Manajer E-Fishery; Asmi Kopi, Founder Aies Coffee; David Setionegoro, Founder Askara Daulat Desa; Rahmad Hardiyanto, Agripreneur Jawa Timur; serta Ahmed Tessario, CEO PT Sirtanio Organik Indonesia. Yakni produsen beras organik asli Banyuwangi yang produknya telah menembus pasar ekspor ke Italia dan Afrika Selatan. “Jagoan Tani menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik, ada sentuhan inovasi dan digitalisasi, sehingga kita berharap anak-anak muda mau melirik pertanian termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, peternakan,” ungkap Ipuk. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menambahkan, tahapan Jagoan Tani dimulai dengan melakukan sosialisasi ke pusat-pusat aktivitas anak muda, seperti kampus dan komunitas. Kegiatan ini telah dilakukan sejak 8 hingga 20 Mei mendatang. “Pendaftaran akan dibuka 22 Mei hingga 20 Juni. Calon peserta dapat mendaftar dan mengisi proposal maupun profil usahanya secara online di http://bit.ly/formjagoantani2023,” kata Ilham. Setelah proses seleksi dan verifikasi, akan terpilih 100 tim. Dilanjutkan presentasi dan interview hingga tersaring 30 tim terbaik. “Tiga puluh tim terbaik tersebut akan mengikuti mentoring online (11 Juli) dan offline (12-13 Juli), hingga grand final untuk menjaring 10 finalis yang berhak mendapatkan hadiah senilai total Rp. 127.500.000,” tambah Ilham.
Jagoan Tani Banyuwangi

Siapkan Hadiah Rp 127,5 Juta, Banyuwangi Ajak Muda Ikuti Jagoan Tani

(Beritadaerah – Banyuwangi) Pemkab Banyuwangi kembali menggelar program ”Jagoan Tani”. Anak Muda diajak menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya. Hadiah Rp 127,5 juta disediakan bagi para kandidat terpilih sebagai stimulus modal usaha.

”Jagoan Tani terus kami gelar sebagai upaya melakukan regenerasi petani. Kami ajak anak-anak muda agar mau menggeluti bisnis pertanian. Kami siapkan mentor-mentor handal dan berpengalaman, hingga hadiah ratusan juta yang bisa digunakan sebagai modal usaha,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (16/5/2023).

Ipuk menyebut, potensi usaha di sektor pertanian sangat terbuka lebar mulai dari hulu hingga hilir. Ini menjadi peluang usaha yang harus ditangkap para milenial.

“Pertanian bukan lagi sebuah pekerjaan remeh. Melainkan peluang bisnis yang menjanjikan. Terlebih sudah ada teknologi modern, semuanya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien,” tegas Ipuk.

Sejumlah mentor bakal dihadirkan untuk meng-upgrade pengetahuan anak muda Banyuwangi terkait konsep bisnis pertanian modern. Ada akademisi hingga praktisi. Di antaranya Prof. Mangku Purnomo, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya; Risti permani, Dosen The University of Queensland & Aglive Indonesia Team; Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida. Pabriknya berlokasi di Banyuwangi.

Juga ada Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia dan Piknikhub; Agung Nur Irfan, Partnership Manajer E-Fishery; Asmi Kopi, Founder Aies Coffee; David Setionegoro, Founder Askara Daulat Desa; Rahmad Hardiyanto, Agripreneur Jawa Timur; serta Ahmed Tessario, CEO PT Sirtanio Organik Indonesia. Yakni produsen beras organik asli Banyuwangi yang produknya telah menembus pasar ekspor ke Italia dan Afrika Selatan.

“Jagoan Tani menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik, ada sentuhan inovasi dan digitalisasi, sehingga kita berharap anak-anak muda mau melirik pertanian termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, peternakan,” ungkap Ipuk.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menambahkan, tahapan Jagoan Tani dimulai dengan melakukan sosialisasi ke pusat-pusat aktivitas anak muda, seperti kampus dan komunitas. Kegiatan ini telah dilakukan sejak 8 hingga 20 Mei mendatang.

“Pendaftaran akan dibuka 22 Mei hingga 20 Juni. Calon peserta dapat mendaftar dan mengisi proposal maupun profil usahanya secara online di http://bit.ly/formjagoantani2023,” kata Ilham.

Setelah proses seleksi dan verifikasi, akan terpilih 100 tim. Dilanjutkan presentasi dan interview hingga tersaring 30 tim terbaik.

“Tiga puluh tim terbaik tersebut akan mengikuti mentoring online (11 Juli) dan offline (12-13 Juli), hingga grand final untuk menjaring 10 finalis yang berhak mendapatkan hadiah senilai total Rp. 127.500.000,” tambah Ilham.