(Beritadaerah – Boyolali) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Boyolali akan menggelar Sensus Pertanian 2023 (ST 2023) selama dua bulan, mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023.
Masyarakat diminta jujur dengan memberikan data yang sesungguhnya, Kepala BPS Kabupaten Boyolali, Sutirin mengatakan, sensus pertanian tersebut bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif kegiatan pertanian.
Cakupannya meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, kehutanan, perkebunan, dan jasa pertanian.
“Terimalah petugas kami dengan baik dan berilah data secara apa adanya, yaitu jujur,” ujarnya ditemui pada acara acara Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 di Hotel Front One Airport, Kecamatan Ngemplak, Senin (22/5).
Disampaikan Sutirin, saat ini data-data sangat mudah diakses melalui Big Data, sehingga sensus ini merupakan salah satu sumber dari Big Data tersebut.
Sekitar 900 petugas sensus yang terdiri dari PPL (petugas lapangan), PML (petugas pemeriksa) dan Koseka, yakni organik BPS yang bertugas mengoordinasikan kegiatan sensus pertanian di masing-masing kecamatan akan diterjunkan dalam pelaksanaan sensus pertanian 2023 ini.
Sementara itu, ditemui usai membuka acara, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan menyampaikan, Pemkab Boyolali mendukung sepenuhnya pelaksanaan sensus pertanian 2023.
Ia mengatakan, sensus ini sangat penting kaitannya dengan data riil yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali, sehingga masyarakat diimbau agar memberikan data yang sesungguhnya.
“Harapannya akan terdata dan terpetakan berkaitan dengan pertanian di wilayah Boyolali, sehingga nanti arahnya akan menentukan kebijakan-kebijakan ataupun strategi-strategi yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali di bidang pertanian dan peternakan,” ujarnya.